Layaknya setting dongeng anak-anak, Alberobello sering dijuluki desa kurcaci. Deretan perumahan kecil berwarna putih menjadi pemandangan utama.
Dinding rumah yang bertekstur seperti kapur dengan atap berbentuk kerucut kecil terlihat tidak biasa. Orang-orang yang berkunjung juga senang mengabadikan dalam bentuk foto.
Ukurannya memang kecil namun unik dan mampu menyita perhatian masyarakat, baik lokal maupun wisatawan.
Baca Juga: Lagi Bangkit Daun, Tanaman Janda Bolong Bisa Dihargai Ratusan Jutaan
Dulunya adalah kawasan hutan yang diubah menjadi perkebunan
(foto: pinterest)
Terletak di antara perbukitan, dengan sungai mengalir di tengahnya, Alberobello seperti surga tersembunyi di tenggara Provinsi Puglia.
Rumah beratap kerucut terlihat menarik di foto. Ternyata ada alasan kenapa kawasan ini dibangun sedemikian rupa.
Menurut sejarahnya, tempat ini dulunya adalah kawasan hutan. Ada tuan tanah di abad ke-14 yang membuka hutan lokal untuk menjadi perkebunan.
Alberobello berarti pohon yang indah. Tuan tanah juga membawa beberapa pekerja untuk membangun tempat penampungan sementara di sekitar perkebunan.
Awalnya dibangun tidak permanen untuk menghindari pajak yang tinggi
(foto: getyourguides)
Melalui website Alberobello, bangunan yang terlihat seperti rumah kurcaci ini disebut trullo.
Rumah-rumah yang dulu dibangun hanya dengan batu kapur yang disatukan tanpa perekat semen. Cara membangun yang sederhana adalah membebaskan tuan tanah dari pajak yang tinggi.
Ketika pemerintah datang, rumah seperti ini bisa dihancurkan dengan cepat dan mudah. Saat itu setiap rumah yang dibangun dengan bangunan permanen akan dikenakan beban pajak yang tinggi.
Seiring waktu, populasi meningkat. Pada abad ke-18, populasi wilayah itu sekitar 3.500 jiwa. Itu tidak lagi dianggap sebagai daerah desa perkebunan tetapi kota kecil.
Baca Juga: Bukan Tokoh Fiksi, Abu Nawas Penyair Bijaksana di Masa Abbasiyah
Telah terdaftar sebagai situs warisan UNESCO karena keunikannya
(foto: pandotrip)
Rumah-rumah trullo di tempat ini sekarang dibangun secara permanen. Meski lebih maju, Alberobello tetap mempertahankan keunikannya sehingga terdaftar sebagai situs warisan UNESCO sejak tahun 1996.
Lebih dari 1.500 bangunan trullo menjadi tempat wisata yang menarik bagi wisatawan.
Trullo berbentuk bulat dan kerucut. Atap berbentuk kerucut merupakan simbol kepercayaan penghuninya. Meski cukup beragam, kota kecil ini damai dan tenang karena cinta akan keragaman.
Karena hanya ada satu kamar di masing-masing trullo, setiap kamar berisi kasur, beberapa barang rumah tangga, dan perapian. Meski terlihat kecil, namun sangat nyaman.
Beberapa dibangun di 2 lantai. Uniknya, meski terlihat seperti desa kerdil, ternyata penghuninya adalah manusia biasa. Menurut data terakhir, populasinya sudah lebih dari 10.000.
Terlihat pada beberapa foto dimana wisatawan berinteraksi dengan warga sekitar. Sebagai tempat wisata, Alberobello juga dilengkapi dengan fasilitas kafe, toko suvenir, dan restoran.
Wisatawan dapat menjelajahi daerah Rione Monti atau Aia Picola
(foto: alberrobellointeriortrip101)
Meski kawasan ini terbuka untuk dijadikan tujuan wisata, namun penghuninya tidak terganggu dengan ketenangannya.
Setiap wisatawan bisa turun di stasiun terdekat, lalu menuju ke area barisan trullo dengan berjalan kaki selama kurang lebih 25 menit.
Bagi wisatawan, mereka dapat memilih dua area yang ingin mereka jelajahi; Rione Monti atau Aia Picola.
Rione Monti adalah area yang lebih sibuk dan juga penuh dengan pertokoan. Sementara itu, Aia Picola terlihat sepi dan seperti desa tanpa penghuni.
Di Aia Picola pada umumnya wisatawan akan berfoto-foto. Ada warga yang membuka pintu bagi wisatawan yang datang.
Warga juga bisa sekaligus memandu yang menunjukkan ruangan trullo, kemudian berikan penjelasan yang lengkap.
