Maret 29, 2024

Ada banyak kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani. Salah satunya adalah ketika Utsman bin Affan membeli sumur Raumah dari orang Yahudi.

Setelah membeli sumur dengan harga mahal, kemudian Utsman bin Affan mewakafkannya demi memenuhi kebutuhan air umat Muslim Madinah.

Meskipun sudah berlalu 1.400 tahun silam, tapi berkah dari kedermawanannya masih terasa sampai sekarang.

Baca juga: Mengenal Shamisen, Alat Musik Tradisional Jepang yang Dimainkan Geisha

Sumur ini menjadi satu-satunya mata air yang bisa digunakan masyarakat

Berusia 1.400 Tahun, Sumur Raumah Peninggalan Utsman bin Affan Masih Berfungsi

(foto: hajjumrahplanner)

Sumur Raumah adalah salah satu tempat di Arab Saudi yang menjadi saksi dari kehidupan di zaman Nabi Muhammad dan para sahabat.

Meskipun sumur ini tidak terlalu sering menjadi sorotan seperti peninggalan bersejarah lainnya, seperti Masjid Al Haram atau Masjid Nabawi, tapi ada kisah yang menarik di balikya.

Posisi sumur Raumah adalah di dekat Masjid Qiblatain yang merupakan milik seorang Yahudi.

Karena mata air satu-satunya adalah dari sumur Raumah, saat itu si pemiliknya mengambil keuntungan dengan memperjualbelikan air sumurnya.

Ketika Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya hijah ke Madinah, tantangan yang dialami adalah sulitnya mendapatkan air. Padahal sebelumnya sudah terbiasa dengan air zamzam yang berlimpah.

Utsman bin Affan membeli setengah sumur Raumah dari pemiliknya

Berusia 1.400 Tahun, Sumur Raumah Peninggalan Utsman bin Affan Masih Berfungsi

(foto: hellotravel)

Untuk keperluan sehari-hari maupun untuk berdakwah di Madinah menjadi kesulitan. Selain harus membeli dengan harga mahal, untuk mendapatkan air masyarakat harus antri.

Sampai suatu hari kondisi tersebut didengar oleh Utsman bin Affan. Berbekal niat baik untuk membantu masyarakat, Utsman bin Affan menemui pemilik sumur Raumah.

Tujuan utamanya adalah ingin membeli sumur dengan harga tinggi. Tapi pemilik sumur tidak ingin menjual sumurnya.

Karena negosiasi dengan pemilik sumur berlangsung cukup alot, maka Utsman bin Affan menawarkan solusi untuk pemilik sumur.

Caranya adalah dengan membeli hanya setengahnya. Dengan tawaran demikian, si pemilik sumur setuju karena merasa bahwa dirinya diuntungkan dua kali lipat.

Masyarakat tidak lagi membeli, karena air sumur bisa diperoleh secara gratis

Berusia 1.400 Tahun, Sumur Raumah Peninggalan Utsman bin Affan Masih Berfungsi

(foto: ihram)

Satu hal yang disepakati adalah tentang aturan kepemilikan sumur yang statusnya bergiliran, yakni satu hari untuk Utsman bin Affan dan esoknya untuk pemilik sebelumnya.

Ketika mendapat giliran, Utsman bin Affan menyeru ke penduduk Madinah agar mengambil air tanpa harus membayar.

Boleh mengambil yang banyak sekaligus untuk menjadi persediaan. Jadi esoknya tidak harus membeli ketika sumur giliran dimiliki Yahudi.

Ternyata keesokan harinya, sumur sepi dari masyarakat yang datang membeli air karena memang masih punya persediaan dari hari sebelumnya.

Karena kondisi tersebut terjadi secara berulang, pemilik Yahudi mengusulkan agar Utsman bin Affan membeli sumur setengahnya lagi. Terbelilah sumur Raumah sepenuhnya dengan harga 20 ribu dirham.

Baca juga: Senapan Tanegashima, Senjata Api yang Pertama Kali Dibuat di Jepang

Setelah diwakafkan, sekitar sumur juga tumbuh banyak pohon kurma

Berusia 1.400 Tahun, Sumur Raumah Peninggalan Utsman bin Affan Masih Berfungsi

(foto: pinterest)

Sumur ini dibeli Utsman bin Affan bukan karena ingin memperoleh keuntungan, tapi untuk dakwah dan kebutuhan masyarakat.

Utsman bin Affan sudah mewakafkannya, jadi siapa saja boleh  mengambil air sumur secara cuma-cuma, termasuk si pemilik sumur sebelumnya.

Seiring waktu, daerah sekitar sumur ditumbuhi oleh pohon-pohon kurma. Jumlahnya terus bertambah, bahkan sekarang mencapai lebih dari 1.500 pohon kurma.

Pohon kurma yang tumbuh juga menghasilkan banyak buah. Pihak pengelolanya dipegang oleh pemerintah Arab Saudi sendiri, melalui Departemen Pertanian.

Berkah dari wakaf sumur masih mengalir sampai sekarang

Berusia 1.400 Tahun, Sumur Raumah Peninggalan Utsman bin Affan Masih Berfungsi

(foto: thesaudiexpat)

Sampai sekarang, hasil dari kebun kurma yang berbuah dijual dan separuh hasil penjualannya diberikan untuk fakir miskin dan anak yatim.

Bahkan, sebagian pendapatannya masih disimpan di salah satu rekening bank atas nama Utsman bin Affan di bawah pengawasan pemerintah Arab Saudi.

Bukan hanya mata airnya yang masih mengalir, dari rekening Utsman bin Affan juga bisa dibelikan tanah untuk mendirikan hotel bintang 5 di dekat Masjid Nabawi.

Meskipun sudah lebih dari 1.400 tahun, tapi sikap dermawan Utsman bin Affan yang mewakafkan sumur Raumah masih mengalirkan banyak berkah.