April 18, 2024

Danau Natron adalah danau garam di utara Tanzania, dekat perbatasan Kenya, atau timur Great Rift Valley, Afrika Selatan.

Jika dilihat dari fotonya sangat indah dengan warna kemerahan atau orange dan terkadang ada burung flamingo yang beterbangan disekitarnya.

Ditambah pemandangan gunung di latar belakang tentu menarik untuk difoto. Namun siapa sangka di balik keindahannya, Danau Natron menyimpan bahaya yang mematikan.

Tidak sembarang makhluk bisa menyentuhnya dengan aman. Pada umumnya hewan di sana tidak bisa beradaptasi dan jatuh, mati mengeras menjadi batu.

Baca juga: Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terkaya di Dunia Dijuluki ‘Robin Hood’

PPermukaan danau mirip dengan kaca, jadi itu menipu beberapa hewan

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron di Tanzania Terkenal Indah Tapi Mematikan

(foto: misterius)

Sudah ada di bumi sejak 1 juta tahun yang lalu, Danau Natron terlihat indah. Airnya berwarna merah seperti sirup strawberry yang membuatnya unik.

Tapi jangan bayangkan jika airnya terasa manis. Justru di balik keunikan dan keindahannya, Danau Natron sangat mematikan bagi makhluk hidup di sekitarnya.

Tidak jelas bagaimana hewan itu jatuh ke dalam air yang mematikan. Mungkin karena permukaan danaunya yang mirip kaca, sehingga menipu beberapa hewan untuk menyelam ke dalamnya.

David Harper seorang ahli ekologi dari University of Leicester mengatakan bahwa di tempat lain pada umumnya bangkai hewan yang mati akan cepat terurai.

Lain halnya dengan danau ini. Hewan yang mati menjadi patung seringkali menjadi objek yang menarik untuk difoto.

Airnya mengandung garam bercampur abu beracun dari gunung berapi

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron di Tanzania Terkenal Indah Tapi Mematikan

(foto: random-times)

Jika dihitung dari ibu kota Tanzania, perjalanan ke Danau Natron bisa ditempuh dalam waktu 9 jam. Namun siapapun yang ingin mengunjungi danau ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami.

Nama Danau Natron terinspirasi dari mineral sodium carbonate decahydrate yang biasa digunakan oleh orang Mesir untuk mengeringkan organ dalam proses mumifikasi.

Danau ini memiliki panjang 56 km dan lebar 24 km. Menurut sejumlah penelitian, suhu mencapai lebih dari 60 derajat Celcius. Dengan kedalaman 3 meter, air danau mengandung pH 10,5 dan bisa membakar kulit.

Garam di danau ini berasal dari Gunung Oi Doinyo Lengai yang letaknya tidak jauh dari danau. Garam tersebut keluar bersama lahar yang menjadi abu beracun dan kemudian masuk ke perairan danau.

Baca juga: Berkuasa Dua Abad, VOC Jadi Perusahaan Multinasional Pertama di Dunia

Warna merah dihasilkan oleh pigmen fotosintesis cyanobacteria

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron di Tanzania Terkenal Indah Tapi Mematikan

(foto: livescience)

Danau Natron didominasi warna merah tua dengan respirasi tinggi. Ketika air menguap di musim kemarau, kandungan garam meningkat hingga ke titik di mana mikroorganisme pecinta garam dapat berkembang biak.

Contohnya adalah beberapa cyanobacteria yang menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis seperti tumbuhan.

Pigmen fotosintesis cyanobacteria dapat menghasilkan warna merah tua di permukaan danau, dan warna oranye di bagian dangkal danau.

Kerak garam alkali di permukaan danau juga berubah menjadi merah atau merah muda karena mikroorganisme pecinta garam yang hidup di sana.

Ada beberapa spesies yang hanya cocok untuk tinggal di sana

Berusia 1 Juta Tahun, di Tanzania Terkenal Cantik Tapi Mematikan

(foto: atlas gelap)

Meskipun mematikan bagi sebagian besar hewan, Danau Natron merupakan habitat penting bagi flamingo (Hoenicopterus minor), alga endemik, dan beberapa invertebrata.

Pertumbuhan alga juga mendorong perkembangan sarang flamingo endemik. Jadi meskipun dianggap sebagai tempat yang sangat tidak ramah, ada beberapa spesies yang cocok di sana.

Sejauh ini jutaan flamingo dan cyanobacteria menjadikan Danau Natron satu-satunya ‘rumah’ mereka. Oleh karena itu, sebisa mungkin danau tersebut tidak boleh dirusak oleh tangan manusia.