April 20, 2024

Ketika Anda masih kecil, makanan ringan apa yang paling Anda sukai? Sebagian besar anak kecil di dunia tumbuh dan berkembang disertai dengan berbagai macam jajanan, terutama yang manis-manis.

Setiap negara memiliki jajanan khas dengan keunikannya masing-masing.

Dari sekian banyak jajanan yang menarik, ada satu jenis jajanan yang bisa ditemukan di negara manapun dan sangat digemari oleh anak-anak yaitu lolipop.

Lolipop, permen manis yang identik dengan tangkai dan warnanya, menjadi jajanan favorit anak-anak. Siapa sangka, permen ini ternyata memiliki sejarah yang panjang dan beragam.

Baca juga: Ketoprak Truthuk, Kesenian Asli Jawa Tengah yang Hampir Punah

Sejarah panjang cikal bakal lolipop dari zaman dahulu

Sejarah Permen Lolipop, Berasal dari Pacuan Kuda

(foto: pixabay)

Lolipop dikatakan telah ditemukan sebelum abad ke-17 M di daerah sekitar Asia dan Afrika.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa sejarah permen manis ini dimulai sejak pecahnya perang saudara di Amerika pada tahun 1861-1865.

Namun ada anggapan bahwa konsep dasar permen ini sudah dimulai sejak zaman batu.

Saat itu manusia sering mengambil madu dari sarangnya menggunakan tongkat pendek.

Setelah dirasa cukup, mereka kemudian memakan madu yang ada di ujung batangnya dengan cara dijilat.

Selain pada zaman batu, konsep awal lolipop juga ditemukan pada peradaban Mesir kuno. Di Mesir, orang sering mencampur madu dengan kacang-kacangan, rempah-rempah, dan buah-buahan.

Campuran yang dihasilkan kemudian dibentuk menjadi bola-bola kecil dan ditusuk menggunakan tongkat pendek. Setelah itu dimakan dengan cara dijilat.

Sejarah nama lolipop ternyata diambil dari pacuan kuda

Sejarah Permen Lolipop, Berasal dari Pacuan Kuda

(foto: thewa)

Kemudian pada abad ke-17, sejak gula mulai lebih mudah didapat, di Eropa pedagang permen semakin menjamur di pinggir jalan.

Para pedagang menggunakan campuran air dan gula untuk membuat bola-bola kecil seperti orang-orang Zaman Batu dan Mesir Kuno.

Sejarah panjang jajanan manis ini tidak berhenti sampai di sini.

Seabad kemudian atau sekitar tahun 1800-an, masyarakat Amerika juga dikatakan telah menemukan konsep lolipop itu sendiri.

Meski konsepnya sudah ada sejak Zaman Batu, orang belum menyebut permen bertangkai pendek dengan nama ‘lolipop’. Sejarah nama ‘lollipop’ baru dimulai pada tahun 1908.

Pada awal abad ke-20, George Smith, pemilik perusahaan permen bernama The Bradley Smith, menyebut permen bertangkai pendek sebagai lolipop.

Nama tersebut terinspirasi dari pacuan kuda favoritnya, Lolly Pop.

Kemudian pada tahun 1931, ia mendaftarkan merek lolipop dan mencatatkan namanya dalam sejarah permen warna-warni ini.

Baca juga: Suku Sakai Riau, Kehidupan Pengembara dan Berdampingan dengan Alam

Mesin untuk membuat lolipop sedang dikembangkan

Sejarah Permen Lolipop, Berasal dari Pacuan Kuda

(foto: pixabay)

Awalnya, di era keemasan George Smith, permen manis ini dibuat dengan tekstur yang keras.

Kemudian seorang imigran dari Rusia, Samuel Born, mengembangkan mesin pembuat lolipop pada tahun 1916.

Mesin tersebut bernama Mesin Pengisap Lahir dan terkenal karena kemampuannya untuk menyelipkan stik pada lolipop dalam produksi.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, mesin manufaktur terus berkembang.

Pada akhirnya sebuah perusahaan bernama The Racine Confectioners Machinery Co. berhasil menciptakan mesin pembuat lolipop yang hebat.

Tidak tanggung-tanggung mesin ini memiliki kemampuan menghasilkan empat puluh permen hanya dalam satu menit.

Dengan kata lain, hanya membutuhkan waktu satu jam untuk menghasilkan 2.400 permen menggunakan mesin ini.

Rasa dan bentuknya memang menarik, tapi jangan berlebihan

Sejarah Jajanan Manis, Dulu Berasal dari Pacuan Kuda

(foto: pixabay)

Itulah sejarah lolipop yang sering kita konsumsi saat ini. Tak disangka, suguhan kecil yang manis ini memiliki sejarah yang unik.

Bahkan, mungkin tidak semua orang mengetahui sejarahnya. Yang menarik banyak perhatian adalah bentuknya yang unik, warna-warni, dan tentunya rasanya yang manis.

Namun ada beberapa efek samping yang perlu diwaspadai oleh anak-anak. Tangkainya bisa berbahaya jika tertelan atau melukai kulit di mulut anak kecil.

Untuk orang dewasa juga perlu berhati-hati. Sering makan permen bisa memicu risiko penyakit karena kandungan gula yang tinggi dari permen.

Berdasarkan penelitian Jurnal Nutrisi, Gula yang dikonsumsi oleh tubuh merupakan faktor risiko terpenting untuk diabetes.

Bisa dibilang lolipop memang menarik dari segi rasa dan bentuknya, namun tidak baik untuk kesehatan. Jadi, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya terlalu banyak.