April 19, 2024

Suku Inca yang hidup pada abad ke-14 dikenal sebagai bangsa kuno yang paling beradab.

Mampu merancang infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan, bangunan kokoh, dan prasasti yang menandakan ketinggian peradaban mereka.

Kekaisaran Inca pada abad ke-14 memiliki sekitar 10 hingga 12 juta penduduk. Dalam mencapai kesuksesan tentunya masyarakat di dalamnya saling bekerjasama.

Wilayah terstruktur mereka yang kini membentang dari Peru, Brasil, Chili, Ekuador, hingga Bolivia tentu membutuhkan komunikasi antar masyarakat.

Untuk menguasai seluruh wilayah, bangsa ini tidak hanya membuat jaringan jalan tetapi juga sistem komunikasi untuk membawa informasi dan barang.

Bangsa ini telah memilih orang untuk menjadi utusan. Orang-orang pilihan disebut chasqui.

Baca juga: Lumiere Brothers Ditemukan, Ini Awal Mula Sinema Pertama di Dunia

Aliran informasi dan perdagangan di kerajaan bergantung pada Chasquis

Chasqui, Pelari Cepat yang Menjadi Utusan Suku Inca

(foto: halaman kuno)

Chasqui adalah kata Quechua yang berarti surat atau orang yang menyampaikan pesan.

Chasqui menjadi profesi khusus selama masa kejayaan kerajaannya. Ia adalah seorang pelari muda yang menjabat sebagai utusan suku Inca, baik swasta maupun publik.

Mereka berlari cepat melalui jaringan jalan untuk menyampaikan pesan atau objek melalui sistem pos Tahuantinsuyo.

Mereka harus tahu semua rute, termasuk jalan pintas. Dapat dikatakan bahwa aliran informasi di kerajaan Inca bergantung pada mereka.

Sejak kecil, ia telah dipilih dan dipersiapkan secara fisik dengan baik

Chasqui, Pelari Cepat yang Menjadi Utusan Suku Inca

(foto: flickr)

Mereka adalah orang-orang yang percaya diri dan sejak kecil mereka dipilih dan dipersiapkan secara fisik. Kemudian ketika mereka berusia 18-25 tahun, mereka bekerja sebagai chasqui.

Mereka dilatih untuk memiliki kualitas khusus di luar kemampuan berlari sangat cepat, harus memiliki fisik yang atletis, paru-paru yang sehat, dan perenang yang baik.

Kaki mereka harus kuat dan jari-jari kaki mereka sedikit terbuka untuk membiasakan diri dengan permukaan jalan yang kasar.

Untuk bisa menahan dingin, haus, dan lelah mereka mengunyah daun coca. Mereka adalah salah satu dari sedikit orang yang diperbolehkan mengunyah coca yang dianggap sebagai daun suci.

Baca juga: Thariq bin Ziyad, Panglima Muslim yang Pernah Membebaskan Andalusia

Mampu menempuh jarak jauh dalam waktu singkat

Chasqui, Pelari Cepat yang Menjadi Utusan Suku Inca

(foto: howstuffworks)

Mereka biasanya berlari sekitar 2,4 kilometer per jam di antara terminal atau stasiun tujuan.

Setelah mencapai tamu baru, mereka menyampaikan pesan ke Chasqui lain yang kemudian berlari ke tamu berikutnya. Mereka bekerja seperti estafet jarak jauh.

Melalui sistem menyampaikan, Chasqui dapat menempuh jarak yang sangat jauh dalam waktu yang relatif singkat. Sebuah pesan dapat menempuh jarak hingga 320 kilometer hanya dalam satu hari.

Pembangunan jalan Kekaisaran Inca juga mendukung pergerakan Chasquis yang membawa pesan, paket, dan juga makanan seperti ikan dan buah.

Setiap desa memiliki Chasqui yang melayani shift harian 6 hingga 12 jam yang ditugaskan kepada mereka.

Sebelumnya Chasqui juga berfungsi sebagai sistem pengingat

    Pelari Cepat yang Menjadi Utusan Suku Inca

(foto: pinterest)

Mereka dapat melintasi pegunungan Andes, hutan hujan Amazon, atau padang pasir yang luas di pesisir Peru kuno dengan kecepatan penuh.

Bagaimana teknis mereka bekerja? Setiap kali bertugas, ada dua barang di tubuh mereka. salah satunya adalah quipuyaitu sistem rigging yang diikat dan dapat menampung pesan.

Quipu dibedakan berdasarkan jenis simpul, jumlah benang, warna, dll. Selain itu, mereka juga membawa tumpukanatau kulit kerang yang digunakan sebagai terompet untuk memberi tanda kepada sesama pelari estafet bahwa mereka sedang mendekat.

Di masa lalu, mereka juga berfungsi sebagai sistem peringatan jika terjadi ancaman eksternal. Tapi di hari ini dan usia karena kemajuan teknologi, mereka hanya cerita.

Namun hingga saat ini, banyak keturunan suku Inca yang masih menggunakan cangkang keong sebagai alat musik.