Elvis Presley terkenal sebagai penyanyi dari Amerika Serikat yang juga merupakan sosok berpengaruh di dunia pada abad ke-20. Ia dijuluki sebagai King of Rock ‘n’ Roll dan berhasil meraih banyak prestasi di bidang musik.
Meskipun terlahir dari keluarga sederhana, tapi ia beruntung karena bakat musiknya didukung sejak awal. Setelah menjadi penyanyi terkenal, ia sempat menjalankan tugas di militer Amerika Serikat.
Di balik segala popularitas dan kehidupan glamornya, Elvis Presley adalah sosok yang sangat dermawan.
Baca juga: Apa Itu Sugar Daddy, Fenomena Kencan Pria Kaya dengan Pasangan Belia
Bakat musiknya mulai terasah sejak kecil, setelah mendapat kado sebuah gitar
(foto: pixabay)
Pada tanggal 8 Januari 1935, Elvis Presley dilahirkan di Tupelo, Mississippi bersama saudara kembarnya yang meninggal saat masih bayi. Sejak kecil, keluarganya yang sederhana terbiasa beribadah di Gereja Pantekosta di daerahnya.
Di sanalah ia mulai terbiasa mendapat inspirasi bermusik dan sempat diminta membawakan lagu-lagu saat doa pagi. Meskipun di sekolah ia tidak menonjol dalam pelajaran, tapi bakat musiknya sudah terbentuk.
Beruntungnya, orang-orang di sekelilingnya memfasilitasi bakatnya. Pada ulang tahunnya yang ke-10, ia mendapat hadiah ulang tahun sebuah gitar.
Sebagai anak kecil, ia tidak mengharapkan gitar karena ia masih lebih suka bermain sepeda atau bahkan senapan. Tapi akhirnya ia mulai tekun belajar bermain gitar dibimbing pamannya dan juga pendeta dari gerejanya.
Sempat bekerja sebagai sopir truk pada saat masih berjuang menjadi musisi
(foto: pixabay)
Meski pada awalnya ia kurang berminat dengan gitar, ia akhirnya menemukan kesenangan saat bermain gitar. Sampai ia dijuluki anak penyendiri karena jarang bermain bersama teman-teman di siang hari.
Setiap hari ia fokus mengasah keahliannya bermain gitar. Pada usianya yang ke-12 tahun, ia sudah mulai tampil on-air dua kali. Yakin dengan impiannya sebagai musisi, setelah lulus ia mulai rekaman lagu pertama di studio.
Tapi ia tetap melakukan pekerjaan lain selama masa pejuangan menjadi musisi.
Bahkan ia pernah menjadi sopir truk di perusahaan elektronik. Ia pun berhenti dari pekerjaannya ketika karier musiknya menunjukkan perkembangan. Ia mulai sering tampil di luar kota dan mendapatkan banyak penggemar.
That’s All Right (1954) menjadi single pertamanya yang disukai masyarakat karena musiknya saat itu bisa dibilang unik, penampilannya atraktif, dan wajah tampannya di masa muda.
Setelah mencapai popularitas, pernah bertugas sebagai tentara angkatan darat
(foto: pixabay)
Desember 1957, ia direkrut ke dalam militer Amerika Serikat. Saat itu ia sudah jadi penyanyi yang populer. Ia sempat menerima masa penangguhan sejenak untuk menyelesaikan proses produksi film King Creole.
Saat sudah selesai dengan produksi filmnya, ia pun dilantik ke dalam militer Angkatan Darat pada tanggal 24 Maret 1958. Banyak media massa yang meliputnya.
Ia ditugaskan pada Divisi Lapis Baja Kedua, tapi sebelumnya ada pelatihan dasar yang ia ikuti di Fort Hood, Texas.
Saat masih proses pelatihan di bulan Agustus 1958, ia cuti mendadak untuk menengok sang ibu yang sakit parah. Ternyata itulah momen kebersamaan terakhir bersama ibunya yang meninggal dunia tanggal 16 Agustus 1958.
Baca juga: Kisah Horor Tol Cipularang, Sering Terjadi Kecelakaan yang Merenggut Nyawa
Meskipun terkenal di banyak negara, ia tidak pernah tampil di luar Amerika Serikat
(foto: pixabay)
Masih dalam masa berkabung, di bulan berikutnya ia ditugaskan ke luar negeri. Bersama Divisi Lapis Baja Ketiga, ia diberangkatkan ke Friedberg, Jerman Barat.
Saat ia bertugas menjadi pengemudi mobil jip, surat dari penggemar terus berdatangan. Di berbagai negara, termasuk Jerman, penggemarnya memang banyak.
Sekitar 40 persen penjualan musiknya diraih di luar negara Amerika Serikat. Meski ia sangat populer pada masanya di kancah internasional, ternyata ia tidak pernah manggung di luar Amerika Serikat.
Ada beberapa informasi yang menyebut bahwa alasan ia tidak mudah untuk tampil di luar negeri adalah karena manajernya merupakan seorang imigran ilegal.
Khawatirnya, sang manajer tidak diizinkan kembali ke Amerika Serikat setelah pergi ke luar negeri dengan status imigran ilegal.
Pernah membeli sebuah kapal pesiar presiden untuk disumbangkan ke rumah sakit
(foto: netnewsledger)
Di puncak kesuksesannya pada tahun 1964, ia membeli kapal pesiar Potomac seharga US$ 55.000. Kapal pesiar mewah yang dibelinya memiliki fungsi sebagai ‘Gedung Putih terapung’.
Namanya bukan berarti kiasan, tapi memang pemilik sebelumnya adalah Frankliin D. Roosevelt, mantan presiden Amerika Serikat. Sebelumnya, Potomac sempat berganti-ganti pemilik.
Donasi sebuah kapal pesiar merupakan salah satu dari sekian banyak amal yang dilakukannya selama hidup.
Selain bernyanyi di konser amal, ia juga pernah menyumbangkan mobil, uang tunai, dan perhiasan untuk banyak orang yang membutuhkan.
