April 19, 2024

Kaum Bani Israil memang terkenal sebagai kaum yang keras kepala dan banyak membangkang. Ada beberapa nabi yang diutus untuk mereka, mulai dari Nabi Yaqub, Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan banyak lagi.

Selain 25 nabi, masih ada lagi nabi yang ditugaskan berdakwah di tengah kaum Bani Israil, misalnya Nabi Sya’ya.

Diperkirakan bahwa Nabi Sya’ya hidup setelah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, tapi sebelum Nabi Zakaria dan Nabi Yahya.

Nabi Sya’ya selama hidupnya merupakan seorang kepercayaan di kerajaan. Tapi, ternyata tidak dihargai kaumnya.

Kaumnya malah terus menentang dan mengancam dengan banyak cara, sampai membahayakan nyawa. Beginilah kisahnya.

Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman, Kaya Raya dan Bisa Bicara dengan Hewan

Menjadi sosok yang dipercaya oleh Raja Hizqiya dan berdakwah untuk Bani Israil

Kisah Nabi Sya’ya, Penasihat Raja Bijaksana yang Dizalimi Umatnya

(foto: factsandtrends)

Dalam kitab yang ditulis Ibnu Katsir, Qashasul Anbiya, Nabi Sya’ya diutus di daerah Baitul Maqdis.

Di masa hidupnya, ada seorang raja yang sangat patuh dan mendengar nasihatnya. Raja Hizkia menjadikannya sebagai orang kepercayaan di istana.

Selama memimpin di Yerusalem, raja selalu memegang teguh apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan-larangan. Suatu ketika, Raja Hizkia diuji dengan sakit yang berupa bisul-bisul di sekujur tubuh.

Di saat Raja Hizkia sakit, ada berita terkait datangnya Raja Babilonia yang berjalan ke Baitul Maqdis beserta rombongan yang tidak kurang dari 6.000 prajurit.

Kabar tentang kemungkinan serangan membuat rakyat ikut panik. Raja Hizkia yang diperingatkan supaya turun tahta segera bertanya dan meminta saran kepadanya tentang apa yang harus dilakukan.

Memasrahkan diri sambil memanjatkan doa agar diberi petunjuk menghadapi kaumnya

Kisah Nabi Sya’ya, Penasihat Raja Bijaksana yang Dizalimi Umatnya

(foto: beliefnet)

Ia beri penjelasan pada Raja Hizkia bahwa belum ada petunjuk tentang cara menghadapi perkara dengan Raja Babilonia. Dengan tenang ia memanjatkan doa ke arah kiblat, dengan nama Allah sambil air matanya bercucuran.

Kepalanya menunduk dan pasrah sambil berdoa dengan sabar kepada Allah. Raja Hizkia juga meminta diberi umur lebih panjang.

Baca juga: Kisah Nabi Ayyub, Penuh Kesabaran Diuji dengan Penyakit Kulit

Raja Hizkia diberi kesembuhan dan terhindar dari ancaman Raja Babylonia

Kisah Penasihat Raja Bijaksana yang Dizalimi Umatnya

(foto: pathwaystogod)

Ternyata Allah merahmati dan mengabulkan doanya. Tidak berselang lama, datanglah kabar gembira dari Allah yang harus disampaikan.

Salah satunya adalah terkait penyakit Raja Hizkia yang diberi kesembuhan. Ajal sang raja juga ditunda selama 15 tahun.

Yang terpenting adalah lingkungan Baitul Maqdis yang terhindar dari serangan Raja Bablonia. Kaki Raja Hizkia sembuh karena izin Allah setelah diusap menggunakan daun Ara. Bagaimana tentara Babilonia?

Ternyata keesokan harinya sudah bergelimpangan tidak punya kekuatan saat akan lanjut menyerang.

Raja Hizkia benar-benar ditakdirkan mendapat umur lebih panjang, yaitu 15 tahun berikutnya. Wilayah sekitar Baitul Maqdis tidak beraturan lagi sepeninggal Raja Hizkia.

Keadaan umat Bani Israil bertambah keburukannya. Dakwah Nabi Sya’ya ke umat Bani Israil tidak berhenti.

Ia peringatkan agar Bani Israil tidak meninggalkan ibadah meski kondisi bangsannya tidak menentu. Tapi kenyataannya sifat umat Bani Israil memang pembangkang.

Kondisi umat semakin memprihatinkan dan tega untuk berbuat aniaya

Kisah Penasihat Raja Bijaksana yang Dizalimi Umatnya

(foto: isaiahtree)

Ternyata kondisi umatnya sendiri semakin memprihatinkan. Meskipun nabi-nabi sebelumnya sudah membawa petunjuk kebenaran, Bani Israil justru tetap menunjukkan pertentangan.

Bukan sekadar terbawa amarah ketika diberi nasihat, tapi Bani Israil juga semakin memusuhi nabi, dan merencanakan pembunuhan.

Sampai suatu ketika Nabi Sya’ya melewati dekat sebuah pohon. Ia sedang berjalan dengan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Sementara itu, Bani Israil berada di belakangnya.

Dengan ajaib, sebuah pohon besar di dekat jalan yang dilewatinya tiba-tiba batangnya terbuka. Untuk mendapatkan perlindungan, ia segera masuk ke dalam batang pohon.

Konon, iblis di belakang melihatnya saat memasuki pohon. Karena ulah Iblis, jubahnya terjepit kemudian terlihat oleh Bani Israil yang sedang mengejarnya.

Diambillah gergaji oleh Bani Israil, untuk menggergaji pohon yang baru dimasukinya. Kaumnya selesai menggergaji pohon dan ia tewas oleh kaumnya sendiri.

Itulah sekilah kisah Nabi Sya’ya yang dipercaya oleh raja, tapi dizalimi kaumnya.