April 24, 2024

Kisah tenggelamnya kapal Titanic memang menjadi peristiwa besar yang tak terlupakan sepanjang masa.

Suasana haru dan horor terlihat dalam film terkenal Titanic (1997). Meski berdasarkan kisah nyata, namun telah diadaptasi sedemikian rupa.

Tak bisa dipungkiri, dalam kejadian yang sebenarnya, ada kenangan yang membekas di benak keluarga korban yang ditinggalkan.

Di antara 1514 korban yang tewas dalam peristiwa naas 15 April 1912 saat itu, ada satu orang yang selamat bernama Violet Jessop.

Tidak hanya selamat dari Titanic, bahkan Violet juga selamat dari tiga kapal karam yang hampir merenggut nyawanya. Dia juga dijuluki rindu yang tak dapat tenggelam alias wanita yang tidak bisa tenggelam.

Baca juga: Noiva do Cordeiro, Desa di Brasil yang Semua Penduduknya Perempuan

Sejak dia remaja, dia telah menjadi tulang punggung keluarga

Kisah Violet Jessop, Korban Tenggelamnya Titanic

(foto: pinterest)

Nama lengkap Violet Constance Jessop. Ia berasal dari Argentina yang sejak remaja menjadi tulang punggung keluarganya.

Setelah ayahnya meninggal, Violet pindah ke Inggris. Dia harus merawat saudara perempuan dan ibunya, dan bekerja di kapal pesiar pada saat yang bersamaan.

Sebelumnya, sang ibu bekerja sebagai pramugari di kapal pesiar. Suatu hari, ibunya sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Karena itu, Violet yang baru berusia 16 tahun harus menggantikan ibunya yang bekerja di kapal pesiar.

Karirnya sebagai pramugari kapal pesiar dimulai di Kapal Olimpiade. Mengorbankan sekolahnya, dia bertanggung jawab atas keluarganya.

Memulai karirnya di Kapal Olimpiade

Kisah Violet Jessop, Korban Tenggelamnya Titanic

(foto: pinterest)

Saat itu, pada tahun 1910 ia mulai bergabung dengan White Star Line dan ditugaskan ke Kapal Olimpiade.

putih Star Line sendiri merupakan perusahaan pelayaran mewah ternama di Inggris. Perusahaan ini sudah ada sejak tahun 1845.

Kapal Olimpiade digunakan untuk mengangkut tentara yang terluka dari Mediterania dan kembali ke Inggris. Itu adalah waktu Perang Dunia I.

Sebuah kecelakaan terjadi, Kapal Olimpiade mengalami insiden tabrakan dengan HMS Hawke yang merupakan kapal perang Inggris. Peristiwa itu terjadi pada 20 September 1911.

Untungnya, kerusakan kapal tidak begitu parah sehingga masih bisa bersandar ke arah pelabuhan. Violet Jessop juga tidak terluka akibat insiden tabrakan tersebut.

Baca juga: Kisah Umat Ad, Umat Nabi Hud yang Meninggal Karena Hukuman

Selamat dari tenggelamnya Titanic

Kisah Violet Jessop, Korban Tenggelamnya Titanic

(foto: pinterest)

Beberapa bulan kemudian, Violet pindah dari Olimpiade ke Titanic. Nama Titanic sepertinya sudah tidak asing lagi di seluruh dunia.

Kapal Titanic memang super besar, mahal, dan sengaja dibuat termewah di dunia pada zamannya.

Pada tanggal 10 April 1912, kapal berangkat dari kota Southampton di Inggris menuju New York, Amerika Serikat. Ini adalah awal dari peristiwa besar.

Bahkan Titanic diberi predikat sebagai kapal terbaik di dunia saat itu. Dibuat dengan teknologi tahan air, sehingga pembuatnya mengklaim bahwa Titanic dijamin tidak akan tenggelam.

Faktanya, Titanic benar-benar menabrak gunung es saat melintasi Samudra Atlantik. Itu terjadi empat hari kemudian setelah berangkat, kemudian Titanic tenggelam pada 15 April 1912.

Saat itu ada 16 sekoci Titanic yang digunakan oleh mereka yang beruntung untuk melarikan diri, salah satunya adalah Violet Jessop.

Akhirnya Violet selamat dengan menaiki sekoci kemudian dipindahkan ke RMS Carpathia untuk evakuasi.

Selamat dari kematian untuk ketiga kalinya

Kisah Violet Jessop, Selamat dari Tenggelam

(foto: pinterest)

Setelah Titanic tenggelam dan menjadi korban selamat, Violet tidak trauma bekerja sebagai pramugari. Menurut beberapa sumber, Violet kemudian bergabung dengan Red Star Line Belgenland.

Kali ini Violet Jessop menjadi perawat di kapal khusus tentara Inggris yang terluka dalam perang. Saat itu tahun 1915 dan Perang Dunia I masih berlangsung.

Mungkin tidak terlintas di benak Violet dan awak kapal lainnya bahwa akan ada kecelakaan lagi. Ini adalah kecelakaan ketiga Violet.

Pada 21 November 1916, kapal yang ditumpanginya menabrak ranjau Jerman. Kurang dari satu jam kemudian, kapal sudah berada di tengah lautan.

Meski belum termasuk korban tewas, Violet tidak seberuntung sebelumnya. Kepalanya terkena baling-baling saat mencoba menyelamatkan diri. Untuk pulih dari cedera kepala, ia menerima perawatan selama beberapa waktu.

Hingga akhir hayatnya, Violet Jessop tinggal di kota Suffolk, Inggris. Wanita yang tidak bisa tenggelam (rindu yang tak dapat tenggelam) yang konon tidak percaya pada kematian, akhirnya meninggal pada tahun 1971 di usia 84 tahun karena penyakit jantung.