April 24, 2024

Legenda Sangkuriang merupakan salah satu cerita rakyat yang terkenal dari Jawa Barat. Cerita tersebut dikaitkan dengan asal usul Gunung Tangkuban Perahu.

Sosoknya sebagai sosok legendaris sejak kecil suka berburu di hutan. Dalam dirinya tumbuh sifat pemberani, patuh pada ibunya, sekaligus penyayang binatang.

Sejak kecil ia tinggal bersama ibu dan anjingnya. Suatu hari, ada kejadian yang membuat ibunya marah hingga keduanya berpisah cukup lama.

Baca juga: Asal Usul Kaca Spion, Terinspirasi dari Kereta Kuda

Sangkuriang suka berburu dengan anjingnya yang bernama Tumang

Legenda Sangkuriang, Jadi Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

(foto: popmama)

Legenda Sangkuriang dikisahkan sebagai seorang anak kecil yang tinggal bersama ibunya, Dayang Sumbi dan Tumang, anjingnya. Sebenarnya Tumang adalah ayahnya, penjelmaan dewa yang dikutuk menjadi seekor anjing.

Tapi, dia tidak menyadarinya. Seiring bertambahnya usia, ia menjadi sosok yang pemberani dan suka berburu di hutan. Tumang sering menemani dan membantunya berburu.

Suatu ketika, ia diminta oleh ibunya untuk mencari rusa untuk diambil hatinya. Bersama Tumang, ia berburu di hutan untuk mencari rusa. Di hutan, terlihat seekor rusa di balik semak-semak.

Tumang pun segera diperintahkan untuk menangkap kijang tersebut dan diambil hatinya untuk dibawa pulang. Anehnya, Tumang menunjukkan sikap yang berbeda dan tidak mematuhi perintah.

Setelah membunuh anjingnya, Sangkuriang pergi mengembara tanpa pamit

Legenda Sangkuriang, Jadi Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

(foto: popmama)

Tidak seperti biasanya, kali ini Tumang tidak mau menuruti perintah untuk menangkap kijang. Maka Sangkuriang marah dan mengancam akan membunuhnya jika Tumang tetap tidak mau menurut.

Karena ancamannya diabaikan, Sangkuriang marah dan membunuh Tumang. Alhasil, yang diambil hatinya bukanlah seekor kijang melainkan Tumang. Sesampainya di rumah, hati Tumang diberikan kepada ibunya.

Dia berbohong bahwa anjingnya telah melarikan diri. Tentu saja, ibunya tidak tahu bahwa anjing kesayangan suaminya dan jelmaannya telah dibunuh oleh anaknya sendiri.

Ibunya jelas sangat marah ketika akhirnya mengetahui bahwa hati yang sedang diproses adalah hati Tumang.

Sangkuriang marah dan dipukuli dengan batok kelapa. Tanpa pamit, dia kemudian pergi mengembara jauh selama bertahun-tahun.

Pulang ke tanah air dan jatuh cinta pada Dayang Sumbi yang merupakan ibu kandungnya sendiri

Legenda Sangkuriang, Jadi Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

(foto: popmama)

Sangkuriang yang sudah dewasa terus mengembara meski tanpa tujuan.

Setelah sekian lama, tanpa sengaja petualangannya sampai di tanah kelahirannya dan ia berhenti di salah satu rumah untuk meminta air kepada pemilik rumah.

Pemilik rumah terlihat sangat cantik, dan tidak butuh waktu lama bagi Sangkuriang untuk tergoda oleh kecantikannya. Padahal wanita itu tak lain adalah Dayang Sumbi.

Keduanya sempat lupa akan wajah satu sama lain karena Dayang Sumbi diberi hadiah oleh para dewa agar wajahnya awet muda dan cantik.

Sejak saat itu, cinta terlarang tumbuh di antara mereka berdua. Sebelum melanjutkan ke tahap pernikahan, ada kejadian yang mengejutkan.

Baca juga: Tradisi Meriam Karbida, Festival Warga Pontianak Sambut Idul Fitri

Ada syarat yang sangat berat jika ingin menikah dengan Dayang Sumbi

Legenda Sangkuriang, Jadi Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

(foto: popmama)

Sangkuriang masih suka berburu di hutan. Suatu hari sebelum berburu, Dayang Sumbi membantu mengenakan tutup kepala dan sangat terkejut ketika melihat luka di kepalanya.

Lukanya mengingatkannya pada anak laki-laki yang telah lama meninggalkannya. Dalam benaknya ia yakin bahwa pemuda di hadapannya itu adalah Sangkuriang.

Melihat bekas luka di kepalanya, Dayang Sumbi mengatakan bahwa dia sebenarnya adalah ibu kandungnya yang telah berpisah selama bertahun-tahun.

Namun Sangkuriang telah dibutakan oleh nafsu dan tidak mempedulikan penjelasan Dayang Sumbi yang memang ibunya sendiri.

Ia bertekad menikahi Dayang Sumbi, meski syaratnya berat, yakni bendungan di sungai Citarum dan perahu besar di dalamnya.

Yang memberatkan adalah waktu. Sebelum fajar, kondisi ini harus dipenuhi.

Rencana tidak berhasil dan perahu ditendang terbalik

Legenda Sangkuriang, Jadi Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

(foto: menginap)

Sangkuriang dengan cepat menyetujui persyaratan Dayang Sumbi yang tidak realistis. Aksi dimulai dengan membuat perahu dari pohon yang ditebang.

Dalam waktu singkat, sebuah perahu besar diselesaikan dengan bantuan makhluk halus. Begitu juga dengan proses pembendungan sungai Citarum menjadi danau.

Dayang Sumbi mendadak cemas karena pekerjaan Sangkuriang selesai sesaat sebelum subuh. Dengan meminta bantuan para dewa, Dayang Sumbi diperintahkan untuk berkeliling agar ayam berkokok pada dini hari.

Para arwah yang menolong Sangkuriang sangat ketakutan karena mereka tahu bahwa waktu subuh akan segera tiba. Meski pekerjaannya belum selesai, mereka segera menghilang dan meninggalkan Sangkuriang.

Merasa ditipu, Sangkuriang marah dan menendang perahu yang dibangunnya jauh-jauh, lalu jatuh tertelungkup hingga berubah menjadi gunung.

Legenda Sangkuriang yang menendang perahu inilah yang kemudian menjadi cerita asal mula gunung Tangkuban Perahu.