April 19, 2024

Ada ribuan jenis jamur di dunia, ada yang aman untuk dikonsumsi, namun ada juga yang berbahaya karena beracun. Salah satu jamur beracun adalah jamur ajaib yang dapat memicu halusinasi.

Memang jamur ajaib ini cukup kontroversial. Meski diharamkan, ternyata ada orang yang sengaja mengonsumsinya untuk kesenangan sementara.

Cara mengkonsumsinya bisa dicampurkan ke masakan, diseduh menjadi teh, atau diolah seperti kue kering. Beberapa informasi di bawah ini mungkin membantu Anda mengidentifikasinya.

Baca juga: Tenis: Sejarah, Luas Lapangan, Aturan Main, dan Syarat Penting

Mengandung psilocybin yang sering disalahgunakan untuk kesenangan sementara

Jamur Ajaib, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: fungipedia)

jamur ajaib sebenarnya bukan nama satu jenis jamur, melainkan sebutan untuk banyak jamur sekaligus yang mengandung zat psilocybin.

Ada lebih dari 75 spesies jamur liar yang mengandung bahan kimia yang disebut psilocybin.

Psilosibin adalah zat yang cukup rentan disalahgunakan untuk dapatterbang’ seperti saat mengonsumsi obat LSD (Dietilamida asam lisergat). Tempat tumbuh biasanya di sekitar kotoran sapi atau kerbau.

Karena itulah jamur ini disebut juga jamur kotoran sapi. Kandungan psilocybin inilah yang bisa menimbulkan sensasi intens dan menyerang sistem otak.

Kinerja otak juga melambat karena oksigen yang masuk ke otak tersumbat. Efek yang terjadi mungkin berbeda pada setiap orang, tergantung dari kondisi psikologis orang yang mengonsumsinya.

Di masa lalu itu digunakan untuk dewa suku Aztec untuk para dewa

Jamur Ajaib, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: hellosehat)

Lalu apa saja ciri-cirinya? Jamur terlarang ini terlihat seperti jamur kering khas yang memiliki tangkai yang panjang. Warna bagian atasnya coklat tua, terdapat bintik putih, dan ditengahnya berwarna coklat muda.

Ada satu jenis yang disebut dengan Psylocybe cubensis yang secara harfiah berarti kepala botak (kepala botak) karena terlihat seperti kepala manusia tanpa rambut. Keberadaannya di bumi telah ada selama ribuan tahun.

Bahkan dahulu jamur ini digunakan untuk salah satu sesaji dan sesaji pada saat upacara spiritual suku Aztec di Amerika Selatan.

Dikatakan bahwa suku Aztec pernah menyebutnya daging dewa atau daging para dewa, sehingga mereka tidak dikonsumsi secara sewenang-wenang.

Seiring perubahan peradaban, manusia mengkonsumsinya untuk mencari ‘kesenangan’ dalam keadaan berhalusinasi.

Baca juga: Bola Basket: Sejarah, Luas Lapangan, Aturan Permainan, dan Syarat Penting

Setelah dikonsumsi dalam dosis tertentu dapat memicu efek fisik dan mental

Jamur Ajaib, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: mixmag)

Di pasar gelap, nama lain untuk jamur ajaib cukup banyak, misalnya; jamur, shrooms, meanies biru, topi liberty, atasan emas, batu filsuf, agaric dan perdamaian.

Sampai batas tertentu, pengguna yang mengalami halusinasi menemukan bahwa segala sesuatu di sekitar mereka sangat lucu atau bahkan menyedihkan.

Selain memiliki efek psikologis, ada juga efek fisik yaitu sakit kepala, pupil mata melebar, jantung berdebar-debar, lemas, mengantuk, demam parah, atau mati rasa.

Efeknya bisa terjadi dalam waktu setengah jam setelah konsumsi dan bisa bertahan antara 4-6 jam.

Psilosibin tidak selalu memicu halusinasi pendengaran atau visual dalam sekejap, tetapi dapat mengaburkan pandangan orang terhadap lingkungan sekitarnya.

Semakin sering seseorang mendapat asupan psilocybin maka tingkat sensitivitasnya semakin menurun dan jika dosisnya kecil sudah tidak terasa lagi di dalam tubuh.

Maka perlu dosis yang lebih tinggi agar mendapatkan sensasi yang diinginkan.

Ada risiko kecanduan, tetapi ada juga manfaat bagi dokter yang membantu pasien gangguan jiwa

Jamur Ajaib, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: dokter)

Kondisi yang berbahaya adalah ketika seseorang kecanduan dan terus menerus meningkatkan dosis. Bahkan jika mereka secara fisik ‘toleran’ atau merasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa, risikonya tetap ada.

Termasuk seseorang yang berusaha menghilangkan ketergantungan pada jamur ajaib, gejala psikologis yang muncul bisa seperti depresi. Inilah alasan mengapa ada larangan konsumsi zat secara bebas.

Jika dikonsumsi secara berlebihan menjadi kecanduan dan bisa berisiko kematian.

Berdasarkan UU No. 35 Tahun 2009, jamur ajaib telah termasuk narkotika golongan I. Penyalahgunaan atau peredarannya dilarang dan dapat dikenakan sanksi pidana.

Di antara banyak bahaya, sebenarnya ada manfaat. Psikiater menggunakannya untuk membantu pasien dengan gangguan mental seperti gangguan kecemasan (Gangguan kecemasan), OCD (Gangguan obsesif kompulsif), dan PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma).