April 18, 2024

Berbicara tentang kisah hidup Nabi Muhammad selalu menarik. Banyak kisah yang bisa dicontoh dari Rasulullah.

Salah satunya tentang kisah sahabat. Memiliki banyak sahabat yang juga memperjuangkan agama, Nabi Muhammad SAW ternyata memiliki ‘sahabat’ yang juga menjadi saksi hidupnya. Itu adalah pohon Sahabi.

Pohon besar dan rimbun yang berdiri di Yordania, tepatnya 150 kilometer dari kota Amman ini kerap menjadi perhatian banyak orang, khususnya umat Islam.

Bukan sembarang pohon, pohon Sahabi ini dipercaya pernah menjadi tempat berteduh Nabi Muhammad. Pohon ini bahkan masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Istri Tercantik Soekarno, Ratna Sari Dewi Kini Jadi YouTuber

Jadilah saksi pertemuan Nabi Muhammad dengan para biksu Kristen

Mengenal satu-satunya 'Sahabat' Nabi Muhammad SAW yang masih hidup, bertahan hingga 1400 tahun

(foto: liputan6)

Muhammad Ibn Jarir At-Tabari, seorang ahli tafsir menceritakan kisah pendeta Buhaira yang bertemu Muhammad yang saat itu baru berusia 9 atau 12 tahun.

Saat itu Nabi sedang menemani pamannya, Abu Thalib, dalam perjalanan dagang ke Syam. Di tengah perjalanan, rombongan bertemu dengan Buhaira yang merupakan seorang pendeta Kristen. Buhaira pun mengajak rombongan pedagang untuk beristirahat di rumahnya.

Sebelumnya, Buhaira memiliki firasat akan bertemu dengan calon Nabi terakhir. Dia melihat tamunya satu per satu tetapi tidak melihat tanda-tanda keajaiban.

Ternyata tidak ada orang yang masuk ke dalam rumah. Muhammad kecillah yang menunggu di bawah pohon Sahabi untuk menjaga unta mereka. Setelah diamati, dia takjub dengan tanda kenabian yang dimiliki Muhammad kecil.

Tanda-tanda kenabian dan pesan Buhaira untuk Abu Thalib

Mengenal satu-satunya 'Sahabat' Nabi Muhammad SAW yang masih hidup, bertahan hingga 1400 tahun

(foto: bangsaku)

Buhaira juga memberi tahu Abu Thalib bahwa ada tanda-tanda kenabian pada Muhammad kecil. Saat itu beliau mengungkapkan tanda kenabian berupa awan yang selalu menaungi Muhammad dari terik matahari sepanjang perjalanannya.

Tak hanya itu, Buhaira juga melihat tanda-tanda lainnya. Yaitu, ketika Muhammad sedang duduk di bawah pohon Sahabi, dahan-dahan pohon itu berusaha menutupi Muhammad agar tidak terkena panasnya matahari.

Untuk tanda-tanda tersebut, Buhaira juga berpesan kepada Abu Thalib untuk selalu menjaga keponakannya karena yakin suatu saat akan membawa berkah dan teladan bagi umat manusia.

Baca Juga: Inilah Fakta Unik Hagia Sophia, Kembali Jadi Masjid & Simbol Dua Agama

Mampu bertahan hidup di gurun pasir Jordan yang ganas selama ribuan tahun

Mengenal satu-satunya 'Sahabat' Nabi Muhammad SAW yang masih hidup, bertahan hingga 1400 tahun

(foto: tribunnews)

Terletak di bagian utara gurun Yordania, pohon ini berdiri kokoh dalam kesendirian. Bahkan dalam radius ratusan kilometer, tidak ada pohon lain yang mengiringi Sahabi. Pohon ini bahkan dikatakan telah bertahan selama 1400 tahun.

Pohon yang dijuluki ‘Satu-Satunya Sahabat yang Masih Hidup’ ini bahkan merupakan satu-satunya sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup.

Karena usianya yang sangat tua dan mampu hidup di tengah pasir ini, pohon ini dianggap sebagai bukti kenabian Muhammad SAW.

Pohon ini kini dilindungi pagar dan dipantau kondisinya secara berkala. Namun meski dipagari, siapa pun masih bisa menyentuhnya dan berlindung di bawah dahan-dahannya yang rimbun.

Ditemukan kembali oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad setelah mempelajari sejumlah literatur

Mengenal satu-satunya 'Sahabat' Nabi Muhammad SAW yang masih hidup, bertahan hingga 1400 tahun

(foto: detik)

Penemuan kembali pohon ini rupanya terjadi secara tidak sengaja. Dilaporkan dari Nabi terakhirPangeran Ghazi bin Muhammad yang baru saja kembali dari pendidikannya di Cambridge University ditugaskan oleh pamannya, Raja Hussain untuk bekerja di Royal Library.

Ia juga menelaah berbagai arsip negara dan sejumlah literatur. Terutama dokumen-dokumen yang membahas tentang pepohonan pada masa pemerintahan Raja Abdullah I yang tidak dimasukkan sebagai situs keramat pada saat pendataan.

Sejumlah ilmuwan dan cendekiawan diminta untuk meneliti daerah tersebut. menurut pengamatan, pohon tua itu ternyata adalah pohon dalam catatan Bahira. Dilaporkan dari Nabi HijauPangeran Ghazi juga menyebutkan “Rasulullah duduk di bawah pohon ini.”