April 20, 2024

Ada banyak jenis senjata mematikan, baik senjata modern maupun tradisional. Khususnya senjata tradisional, umumnya akan berkaitan dengan budaya setempat dimana senjata tersebut dibuat.

Salah satu senjata paling mematikan yang dimiliki masyarakat benua Afrika adalah Kpinga.

Kpinga yang juga disebut mambele adalah jenis belati lempar yang digunakan oleh prajurit Azande berpengalaman.

Azande sendiri adalah penghuni wilayah Nubia, yang meliputi Mesir selatan dan Sudan utara. Selain itu, beberapa pemilik kpinga juga ditemukan di Republik Afrika Tengah dan Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Dulu Bukan Sendok Garpu, Ini Sejarah Sendok yang Jarang Orang Tahu

Bukan hanya senjata, tapi juga simbol kekuatan pemiliknya

Meski bentuknya aneh, Kpinga adalah senjata perang paling mematikan di Afrika

(foto: monstersandkritikus)

Bentuknya cukup banyak variasinya. Namun, masing-masing jenis pisau kpinga dicirikan oleh bilah tiga bilah yang menunjuk ke arah yang berbeda.

Dibuat dengan panjang 56 cm kaleng tiga bilah yang agak aneh. Senjata itu, juga dikenal sebagai Hunga Munga, memiliki bilah tengah yang memanjang.

Bilah yang paling dekat dengan gagangnya sengaja dibentuk menyerupai alat vital karena diyakini menunjukkan kekuatan dan kejantanan pemiliknya.

Ketika seseorang yang memiliki senjata hendak menikah, ia harus memberikan kpinga kepada keluarga istrinya sebagai hadiah atau semacam mahar pernikahan.

Bentuknya yang aerodinamis membuatnya mudah untuk meluncur dan mengenai sasaran

Meski bentuknya aneh, Kpinga adalah senjata perang paling mematikan di Afrika

(foto: ebay)

Kpinga memang sengaja dibuat dengan desain yang unik. Hal ini tidak terlepas dari fungsinya sebagai senjata lempar seperti bumerang dan kapak tomahawk.

Saat akan digunakan, pegangan bawah yang dilapisi kain harus dipegang terlebih dahulu. Setelah itu diayunkan ke depan.

Bentuknya yang aerodinamis membuatnya mudah meluncur dan mengenai target dengan fleksibilitas dan akurasi.

Bilah yang dijajarkan pada jenis kpinga apa pun akan secara drastis meningkatkan peluang untuk bisa menusuk target.

Selain digunakan untuk senjata lempar jarak jauh, kpinga juga bisa berfungsi sebagai senjata jarak dekat seperti kapak.

Dapat melibas dan membunuh musuh dalam satu lemparan

Meski bentuknya aneh, Kpinga adalah senjata perang paling mematikan di Afrika

(foto: tumblr)

Jika digunakan oleh tangan yang terampil, senjata ini dapat menghancurkan anggota fisik musuh dalam sekali lemparan.

Bahkan jika, misalnya, pihak lawan punya waktu untuk melawan beban pisau kpinga dengan perisainya, maka kpinga sebenarnya bisa terpental dan mengenai yang lain.

Tak jarang, kpinga terbang bisa dibelokkan setelah dilempar. Sehingga musuh akan kesulitan untuk menangkisnya.

Jika mengenai target tepat di sisi tumpul, itu masih akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri.

Karena efeknya yang cukup fatal dan mematikan, tidak semua prajurit diperbolehkan menggunakannya sebagai senjata.

Prajurit berpangkat rendah sering dilengkapi dengan panah atau lembing untuk jarak jauh. Saat berperang, pasukan Azande juga menggunakan senjata lain yang disebut makrigga atau sejenis tombak bermata logam dan makraka atau sejenis pedang yang bentuknya seperti sabit.

Baca juga: Kisah Narcissus, Legenda Yunani Kuno yang Menjadi Asal Usul Istilah ‘narsisis’

Hanya raja dan orang terpilih yang bisa memilikinya

    Menjadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

(foto: sketchfab)

Selain tidak dikenakan oleh semua prajurit, masih ada aturan lain. Kpinga hanya dapat disimpan oleh raja dan klan Avoranga.

Mereka adalah orang-orang pilihan yang berhak menyimpan senjata kpinga di rumahnya masing-masing.

Khusus untuk para raja, disediakan gudang khusus sebagai tempat menyimpan kpinga. Perbekalan kpinga baru diambil dan diberikan kepada tentara Azande ketika mereka akan memasuki kampanye militer yang penting.

Bahkan ketika di medan perang ada aturan dan etika yang secara khusus mengatur cara menggunakannya. Prajurit itu harus memberi tahu teman-temannya bahwa dia akan menggunakan pisau bermata tiga.

Tidak banyak digunakan untuk bertarung di medan perang

Meskipun bentuknya aneh, itu adalah senjata perang paling mematikan di Afrika

(foto: magsramsay)

Pasukan tradisional Azande memang mengalami banyak pertempuran, tetapi tidak dalam skala besar. Ketika salah satu pihak kehilangan beberapa prajurit, umumnya mereka langsung menyerah dan mundur sendiri.

Perang antar suku juga tidak terjadi sepanjang zaman. Penggunaan kpinga sendiri secara bertahap digantikan oleh senjata api.

Pisau bermata tiga ini kini banyak disimpan dan dipamerkan sebagai benda purbakala sebagai penghormatan kepada leluhur, sebagai mahar pernikahan, atau dimakamkan pada pemakaman tokoh masyarakat penting.