April 18, 2024

Nabi Saleh adalah salah satu utusan Allah yang ditugaskan untuk berdakwah di kalangan kaum Tsamud.

Selama menjalankan amanah dakwah di Al Hijr, ada berbagai peristiwa yang sangat menguji kesabaran.

Umatnya yang dikenal pandai mengukir batu dan membangun bangunan, tidak seimbang dalam keimanannya.

Selain musyrik, penduduk Nabi Saleh juga penindas dan kafir. Mukjizat Nabi Saleh berupa unta betina terbuang sia-sia.

Baca juga: Asal Usul Istilah Wkwkwk, Ekspresi Ketawa Orang Indonesia

Nabi Saleh awalnya dihormati di kalangan umatnya

Kisah Nabi Saleh, Mengingat Keajaiban Unta Betina

(foto: islampos)

Nabi Saleh adalah putra Ubaid bin Tsamud yang juga keturunan Nabi Nuh.

Keluarganya memang dihormati di kalangan kaum Tsamud. Dalam Al-Qur’an namanya diposisikan sebagai saudara Tsamud.

Umatnya tidak terlihat seperti saudara karena mereka memberontak, sombong, dan jauh dari ketaatan untuk beribadah kepada Allah.

Pada masa awal diutus sebagai nabi, umatnya banyak yang menyembah berhala berupa batu besar, banyak kemaksiatan, merusak, bahkan meragukan agama yang benar.

Umatnya terbagi menjadi dua, yaitu golongan yang beriman dan golongan yang masih kafir

Kisah Nabi Saleh, Mengingat Keajaiban Unta Betina

(foto: kompas)

Ketika umatnya mulai mengetuk hati untuk percaya, ternyata umatnya terbagi menjadi dua kubu, yaitu antara yang sudah percaya dan yang terus menentang.

Kaum mukmin dipimpin oleh Junda bin Amru, sedangkan lawan dipimpin oleh Dzu’ab dan Rabbab.

Lawan-lawannya sangat gigih dalam mencegah orang Tsamud untuk beriman.

Hingga ada momen penting dan ‘menentukan’ bagi kondisi masyarakat.

Orang-orangnya yang sombong ditantang untuk diperlihatkan keajaiban seperti yang dijelaskan dalam surat Asy Syu’ara.

Anda hanya manusia seperti kami, jadi bawalah keajaiban jika Anda termasuk orang yang bertakwa. “ (QS Asy Syuara: 154)

Rupanya kaumnya meminta unta betina yang sedang hamil untuk dibawa keluar dari bukit berbatu.

Diberi keajaiban berupa unta betina ajaib yang keluar dari batu besar

Kisah Nabi Saleh, Mengingat Keajaiban Unta Betina

(foto: cnn)

Dengan izin Allah, batu itu terbelah dan seekor unta betina muncul seperti yang diminta oleh kaumnya.

Beberapa umatnya terkejut setelah melihat peristiwa itu, lalu menyatakan imannya.

Namun, sebagian besar masih menganggapnya sebagai sihir yang menipu. Kepada kaumnya, ia meminta agar unta tidak disentuh atau diganggu dan membiarkan unta makan dengan bebas.

Peringatan ini penting karena unta betina yang merupakan mukjizat dapat memenuhi kebutuhan susu seluruh Thamud.

Kejahatan kaumnya belum berhenti, meskipun keajaiban unta telah diberikan.

Baca juga: Kisah Nabi Yusuf, Pernah Dilempar ke Sumur dan Bisa Tafsir Mimpi

Umatnya tega membunuh unta betina karena dianggap mengganggu ternak lainnya

Kisah Rasulullah, Diberi Keajaiban Unta Betina

(foto: pixabay)

Keajaiban unta betina yang ajaib juga membagi umatnya menjadi dua. Beberapa percaya itu sebagai tanda kebesaran Tuhan, beberapa tetap tidak tahu berterima kasih dan acuh tak acuh.

Diperingatkan untuk menyentuh, tetapi itu semakin kejam dan mengganggu unta betina.

Unta betina yang diberikan Allah SWT dianggap sebagai pengganggu ternak lainnya.

Yang lebih keji lagi, para pemimpin kaumnya berencana untuk membunuh unta betina itu. Rencana menyembelih unta itu bahkan dibuat menjadi sebuah kontes yang menawarkan hadiah besar.

Saat malam tiba, ada beberapa pemuda dari sukunya yang melancarkan aksi untuk membunuh unta betina sakti itu.

Unta diawasi saat hendak minum, ditembak di bagian betis, dan ditikam dengan pedang di bagian perut.

Tuhan memerintahkannya untuk meninggalkan umatnya sebelum dihukum

Kisah Rasulullah, Diberi Keajaiban Unta Betina

(foto: wikipedia)

Umatnya semakin melampaui batas karena setelah berhasil membunuh unta, juga ditantang datangnya azab.

Dia memperingatkan umatnya sekali lagi untuk bertobat agar tidak dihukum. Allah memerintahkannya untuk meninggalkan Al Hijr dan kaumnya yang sesat dan terus-menerus mengancam.

Dari kisah Nabi Saleh, banyak sekali contoh yang bisa dipetik untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan atas apa yang telah Tuhan berikan.

Setelah meninggalkan umatnya yang dihukum, disebutkan bahwa Nabi Saleh meninggal di Yaman pada usia 280 tahun.

Al Hijr yang merupakan tempat Nabi Saleh berdakwah kini dikenal dengan nama Hegra atau Madain Saleh yang artinya kota Nabi Saleh yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.