April 25, 2024

Kelangkaan air di masyarakat Iran kuno telah membuat mereka memikirkan solusi efektif untuk mengalirkan air dalam jumlah besar dari sumber mata air ke pemukiman.

Masyarakat daerah Mediterania kuno kemudian mengenal sistem irigasi qanat yang dapat mengalirkan mata air pegunungan ke daratan gersang.

Dibangun berbentuk kerucut dari campuran bahan yang tahan panas, qanat tidak terpisahkan dari perkembangan teknik arsitektur.

Tempat-tempat terkenal di dunia seperti Taj Mahal dan Makam Humayun juga pernah memanfaatkan irigasi qanat.

Baca juga: Al Idrisi, Ilmuwan Muslim yang Membuat Peta Dunia Paling Akurat

Dapat membawa air bersih dari sumbernya melalui saluran bawah tanah

Qanat, Sistem Irigasi Masyarakat Iran Kuno yang Diakui UNESCO

(foto: irantourism)

Karena keadaan sulit dan kecerdasan masyarakat kuno saat itu, solusi irigasi yang efektif dan berkelanjutan pun diciptakan.

Perlakuan masyarakat setempat terhadap sistem pengairan memang tidak dapat dipandang sebelah mata, karena ini menyangkut kepercayaan zoroastrianisme yang begitu menghormati alam, khususnya air.

Keajaiban teknik pengairan Iran kuno juga dikenal dengan nama kariz. Namun di kemudian hari lebih dikenal sebutan qanat.

Sederhananya, qanat adalah saluran bawah tanah yang membawa air bersih dari sumbernya di dataran tinggi ke lokasi yang lebih rendah menuju irigasi.

Sudah dimanfaatkan secara luas sejak abad pertengahan

Qanat, Sistem Irigasi Masyarakat Iran Kuno yang Diakui UNESCO

(foto: iranroute)

Qanat juga termasuk semacam sumur buatan atau parit yang mampu mengucurkan air lewat lereng perbukitan.

Masyarakat abad pertengahan sampai ke zaman modern sudah memanfaatkannya secara luas, salurannya dibuat berukuran sepanjang 100 ribu mil.

Bagaimana masyarakat di zaman kuno mengetahui sebuah titik di pegunungan kemungkinan menyimpan sumber air? Mereka melakukan identifikasi di lereng, apakah di sana menunjukkan kipas aluvial atau endapan sedimen berbentuk segitiga.

Teknik penggalian yang dilakukan membantu orang Iran selama ribuan tahun untuk mengakses dan mendistribusikan air ke beberapa daerah yang terbilang sangat kering.

Baca juga: Menguak Rahasia Freemason, Organisasi Misterius yang Dianggap Ingin Menguasai Dunia

Qanat juga membantu untuk menurunkan suhu di dalam ruangan

Qanat, Sistem Irigasi Masyarakat Iran Kuno yang Diakui UNESCO

(foto: bbc)

Tidak hanya untuk mengalirkan air minum, qanat pun bisa membantu untuk menurunkan suhu di dalam ruangan. Bahkan juga dapat memudahkan penyimpanan es dalam jumlah besar sepanjang tahun di daerah iklim gurun.

Di Iran tengah, fungsi qanat bisa menjadi pendingin ruangan yang tidak tergantikan di saat musim panas.

Air di dalam qanat akan membuat udara panas yang masuk jadi lebih dingin. Penerapannya dikombinasikan dengan badgir atau sebuah penangkap angin.

Udara masuk lewat poros, kemudian dilepas ke ruangan bawah tanah kemudian dikeluarkan lewat bukaan atas badgir.

Berperan penting dalam membangun kota yang mewah

Sistem Irigasi Masyarakat Iran Kuno yang Diakui UNESCO

(foto: amuraworld)

Kota Persepolis di  provinsi Fars menjadi sebuah contoh mengesankan dalam penerapan sistem ini.

Dikelilingi oleh Pegunungan Zagros, Persepolis terkesan berdebu dan panas. Tampaknya memang sejak awal daerahnya tidak dikaruniai alam yang menguntungkan.

Perbaikan pun terjadi setelah diterapkan irigasi qanat. Persepolis menjelma jadi kota paling mewah dan membentang dari Iran, Yunani, sampai ke India

Kota Persepolis berkembang demi citra kebesaran kemaharajaan Persia, simbol kejayaan dan tempat perayaan khusus.

Biaya membangun irigasi qanat terbilang mahal. Tapi, manfaatnya juga cukup besar. Jadi dapat memberi nilai investasi jangka panjang pula untuk masyarakat setempat.

Seiring waktu, inovasi teknologi modern telah banyak mengurangi ketergantungan masyarakat Iran kepada sistem qanat. Akan tetapi, saluran-saluran air masih terlihat mencolok dan tersebar di seantero negeri.

UNESCO pada tahun 2016 juga mencatat qanat ke daftar baru Situs Warisan Dunia sebagai bentuk kecerdikan bangsa Iran kuno.