April 18, 2024

Jeans telah lama menjadi bagian dari pakaian sepanjang masa. Mulai dari generasi muda hingga generasi tua sudah tidak asing lagi dengan outfit yang satu ini. Ada banyak alasan mengapa orang memilihnya.

Faktanya, hampir setiap orang, baik pria maupun wanita, memiliki setidaknya satu celana jeans di lemari pakaian mereka.

Namun, ternyata cukup banyak orang yang salah kaprah dengan penyebutan jeans, dimana sebagian orang mengira jeans adalah jenis bahan seperti denim.

Padahal, jeans adalah sebutan untuk celana berbahan denim.

Sebelum populer di dunia fashion, sejarah jeans diremehkan, bahkan termasuk pakaian kelas bawah karena banyak dipakai oleh para pekerja tambang di Amerika.

Baca juga: Asal Usul Henna, Tradisi Melukis Tangan dari Timur Tengah

Perusahaan pertama yang mempopulerkannya adalah Levi Strauss & Co

Sejarah Jeans, Sebelumnya Hanya Digunakan oleh Penambang

(foto: pixabay)

Alasan mengapa celana ini memiliki banyak penggemar bukan hanya karena membuat siapapun yang memakainya terlihat bergayatetapi juga karena bahan yang digunakan membuatnya nyaman, cenderung awet, dan cocok digunakan dalam berbagai kesempatan.

Selama ini sosok Levi Strauss dikenal sebagai orang yang pertama kali menemukan jeans.

Namun, Levi Strauss & Co., perusahaan pertama yang mempopulerkan jeans, menyatakan bahwa dia bukanlah penemu fashion item yang tak lekang oleh waktu yang ini.

Sebelumnya denim sudah menjadi bahan pakaian yang cukup populer di kalangan pekerja di Amerika Serikat.

Jeans Levi Strauss awalnya dipakai oleh para penambang di San Francisco

Sejarah Jeans, Sebelumnya Hanya Digunakan oleh Penambang

(foto: pixabay)

Levi Strauss juga menambahkan paku keling di sudut-sudut saku celana jeansnya agar kuat dan tidak mudah sobek.

Ide ini datang dari seorang kolega dan pelanggan yang merupakan penjahit dan menginginkan desain celana yang kuat, Jacob Davis.

Celana rancangannya kemudian mendapat hak paten hampir satu setengah abad yang lalu di Amerika Serikat, tepatnya pada tahun 1873. Setelah itu, barulah celana ini dijual dan beredar luas di masyarakat.

Tapi, siapa sebenarnya Levi Strauss? Levi Strauss adalah seorang pria Jerman yang pada usia 20 tahun pergi ke San Francisco pada tahun 1847 dengan beberapa tekstil untuk dijual.

Mengetahui bahwa pada saat itu di Amerika Serikat ada banyak penambang emas, ia mencoba peruntungannya dengan membuat beberapa potong celana dan menjualnya kepada para penambang.

Baca juga: Suku Korowai, Orang Papua dengan Rumah Pohon Tertinggi

Dari barang mode kelas rendah menjadi tren dunia

Sejarah Jeans, Sebelumnya Hanya Digunakan oleh Penambang

(foto: pixabay)

Para penambang rupanya memberikan respon positif terhadap celana besutan Levi Strauss karena dinilai memiliki ketahanan yang baik untuk dipakai saat bekerja.

Ini adalah momen penting dalam sejarah jeans. Respon positif tersebut menjadi awal dari Levi Strauss untuk mulai memproduksinya dalam jumlah yang lebih besar.

Meski jeans telah diproduksi dalam jumlah besar, saat itu jeans masih dianggap sebagai celana untuk pekerja alias orang-orang dari status sosial dan ekonomi rendah.

Namun seiring berjalannya waktu, terutama memasuki masa Perang Dunia II, penggemar jeans Levi Strauss semakin meluas.

Banyak anggota pasukan militer di Amerika Serikat yang saat tidak bertugas memakai celana jeans.

Sejak tahun 1950-an jeans telah menjadi barang mode wajib bagi kaum muda Amerika Serikat

Sejarah Jeans, Hanya Digunakan oleh Penambang

(foto: pixabay)

Memasuki tahun 1950-an, celana ini menjadi barang mode yang bisa dibilang wajib bagi anak muda di Amerika Serikat.

Salah satu alasannya adalah karena artis Amerika, James Dane, terlihat keren dengan jeans hingga kemudian terciptalah sebuah tren. mode baru.

Sejak itu, sejarahnya menjadi bagian penting dari dunia mode dan populer di berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang status.

Tak heran jika kini semakin banyak inovasi produk jeans yang siap mempercantik penampilan para pemakainya.