Maret 29, 2024

Di dunia ini, terdapat banyak macam spesies beruang, contohnya beruang kutub (polar bear), beruang sloth, dan beruang madu (sun bear). Sebenarnya masih ada lagi spesies beruang yang masih hidup di dunia.

Kali ini kita akan membahas tentang beruang madu yang hidup di Indonesia, tepatnya di hutan Kalimantan dan Sumatera.

Spesies beruang madu atau yang juga dikenal dengan Sun Bear punya keunikan tersendiri, karena beruang ini memiliki ukuran paling kecil diantara beruang yang lain.

Baca juga: Permainan Engrang, Olahraga Tradisional yang Bisa Menjaga Keseimbangan Tubuh

Hidup di Asia Tenggara dengan ciri badan kecil, tapi kekuatannya luar biasa

Sun Bear, Beruang Madu Terkecil Sedunia Ada di Indonesia

(foto: borneonaturefoundation)

Beruang madu Sun Bear bernama ilmiah atau nama Latin Helarctos malayanus. Habitatnya adalah di atas batang pohon pada hutan tropis. Mereka bisa hidup pada iklim tropis dan subtropis di wilayah Asia Tenggara.

Bukan hanya ada di Indonesia, tapi mereka juga tinggal di pedalaman Brunei Darusslam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam.

Ukuran badan mereka yang kecil adalah ciri khas tersendiri. Saat sudah dewasa, ukuran panjang tubuh mereka berkisar antara 1-1,5 m. Meskipun kecil, tapi kekuatan mereka menakjubkan.

Mereka ternyata bisa membelah sebuah batang pohon hanya dengan gigi saja. Dengan giginya yang kuat dan cakarnya tajam, mereka juga bisa memotong batang kayu yang sudah kopong.

Susunan anggota badannya memudahkan untuk mencari makan di pohon

Sun Bear, Beruang Madu Terkecil Sedunia Ada di Indonesia

(foto: wearesumatera)

Saat disebut beruang madu, mungkin sebagian orang akan segera ingat tokoh kartun Winnie The Pooh yang berwarna kuning.

Tapi kenyataannya, beruang madu Sun Bear berwarna hitam dan memang badannya cenderung pendek.

Kulitnya agak mengkilap, kecoklatan gelap sampai abu-abu. Di bagian dada mereka terdapat sebuah tanda berbentuk matahari terbit (sun rise). Itulah mengapa mereka disebut Sun Bear.

Mereka punya cakar yang melengkung di bagian telapak. Itulah yang memudahkan mereka memanjat pepohonan atau membuat lubang pada pohon.

Mereka biasanya suka untuk mencari rayap. Untuk mendapat rayap yang mereka suka, mereka akan menjilati batang.

Keunikan lain pada tubuh mereka adalah ukuran lidah yang panjangnya mencapai 25 cm. Lidah yang panjang bisa membantu mendapatkan madu di bagian celah-celah pohon.

Baca juga: Apa Itu ASMR, Konten Video YouTube yang Sempat Viral di Internet

Jantan dan betina punya berat berbeda, dan bisa hidup sampai 28 tahun

Sun Bear, Beruang Madu Terkecil Sedunia Ada di Indonesia

(foto: nationalgeographic)

Cara mereka berkembang biak adalah dengan melahirkan. Betinanya akan mengandung sepanjang 3,5 bulan. Setelah itu mereka akan menyusui anak dalam waktu sekitar 1,5 tahun. Masa hidup mereka bisa mencapai 28 tahun.

Dari segi ukuran, beruang madu jantan dan betina beratnya berbeda. Untuk beruang jantan beratnya adalah sekitar 75 kg, sedangkan untuk beruang betina pada umumnya lebih ringan beberapa kg.

Untuk ukuran beruang, 75 kg berarti relatif ringan ketika dibandingkan dengan beruang kutub dan beruang coklat yang bisa mencapai 500 kg.

Karena memang ukuran tubuhnya yang termasuk kecil dan relatif ringan, maka mereka masih mendapat predikat sebagai beruang yang terkecil di seluruh dunia.

Tapi sayang sekali karena sekarang ini kehidupan mereka di dunia sudah termasuk dalam daftar spesies hewan yang terancam punah.

Agar tidak punah, habitat dan sumber makanan mereka harus tetap dilestarikan

Sun Bear, Beruang Madu Terkecil Sedunia Ada di Indonesia

(foto: thestraitstimes)

Menurut IUCN Red List, habitat mereka perlu dilindungi. Sejauh ini mereka masih bertahan hidup pada habitat alami di hutan Kalimantan dan Pulau Sumatera.

Mereka lebih banyak tinggal di dataran rendah atau perbukitan yang tingginya tidak lebih dari 1.500 mdpl. Dengan habitatnya di hutan, mereka tergolong hewan pemakan segala atau omnivora .

Selain rayap, makanan kesukaan mereka adalah daun muda, burung, ayam, sampai buah-buahan. Beberapa kebun binatang di Indonesia juga memelihara mereka, sehingga masyarakat bisa melihatnya dari dekat.

Tapi mereka, sesuai dengan namanya, sebenarnya paling suka dengan lebah madu atau madunya saja.

Dengan menjaga kelestarian habitat dan ketersediaan bahan makanan, mudah-mudahan kehidupan mereka bisa bertahan lebih lama lagi.