April 24, 2024

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika Anda mengatakan Dolar? Kemungkinan besar pasti tentang mata uang. Bagaimana dengan Dolar Pasir atau Dolar Pasir?

Dolar Pasir merupakan salah satu jenis hewan laut yang berasal dari kelas Echinodermata. Meski bergerak lambat dan banyak ditangkap manusia, namun belum punah sejak jutaan tahun lalu.

Ternyata hewan-hewan ini memiliki kemampuan unik untuk mengkloning diri mereka sendiri sebagai respons terhadap suhu, makanan, dan pemangsa.

Perawakan Dolar Pasir terlihat agak aneh, berukuran kecil, berserakan pasir pantai, tetapi mudah beradaptasi.

Baca juga: Rahmat Shigeru Ono, Prajurit Jepang Yang Bergerilya Bela Indonesia

Struktur tubuh seperti koin datar melingkar dan memiliki pola bunga

Keunikan Sand Dollar, Hewan Laut Berbentuk Koin dan Dapat Mengkloning Diri Sendiri

(foto: tawanan)

Nama hewan kecil ini berdasarkan kemiripan struktur tubuhnya dengan koin perak berbentuk pipih dan melingkar.

Meskipun ada juga nama dalam versi lain yang agak konyol dan identik dengan istilah makanan; kue landak, kue pasir, atau biskuit laut.

Untuk nama ilmiah Dolar Pasir adalah Clypeaster reticulatus. Mengatakan Clypeasteroida berasal dari bahasa Latin, ‘clypeus’ berarti perisai bulat dan ‘aster’ berarti bintang.

Namun sebenarnya permukaan tubuh bagian atas berupa bunga dengan 5 kelopak (kelopak).

Struktur yang membentuk tubuhnya yang berdiameter 5-10 cm itu terlihat unik. Motif kelopak bunga adalah pori-pori di cangkang yang mendorong pertukaran gas untuk respirasi.

Dolar Pasir dapat ditemukan di pantai di seluruh dunia, termasuk Indonesia

Keunikan Sand Dollar, Hewan Laut Berbentuk Koin dan Dapat Mengkloning Diri Sendiri

(foto: pinterest)

Tubuhnya yang bulat, pendek, lamban, dan tak bertulang ditutupi duri-duri kecil yang terlihat seperti beludru.

Duri juga membantu membersihkan diri dari parasit dan kotoran di pasir pantai. Ketika bersih, ia dapat menyerap oksigen sebanyak mungkin di habitat perairan.

Seperti makhluk laut kecil lainnya, Dolar Pasir juga hidup berkelompok di dasar laut.

Meskipun mereka suka bersembunyi dan melindungi diri dari predator dan arus besar, Dolar Pasir Banyak ditemukan hidup di pesisir pantai. Habitatnya umumnya berada di daerah berpasir dengan ombak dan arus yang tenang.

Distribusinya ditemukan di lautan pulau-pulau Karibia, Meksiko, Brasil, dan Amerika Selatan. Karena mudah beradaptasi, hewan ini juga banyak ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Kisah Haru Pudori, Bocah Pemulung yang Ramah dengan Idol K-Pop

Mudah beradaptasi dan lindungi diri Anda dengan cara yang unik

Keunikan Sand Dollar, Hewan Laut Berbentuk Koin dan Dapat Mengkloning Diri Sendiri

(foto: ledrinsight)

Banyak hewan memiliki cara cerdik untuk bersembunyi dari pemangsa. Dolar Pasir Anak muda itu terbelah menjadi dua klon identik untuk menghindari ancaman.

Untuk reproduksi, Dolar Pasir Betina melepaskan sel telur ke dalam air, yang kemudian secara bersamaan dibuahi oleh sperma jantan.

Telur yang dibuahi menetas, berubah menjadi larva yang belum terlihat Dolar Pasir dewasa.

Larva dengan dua kelopak (kelopak) bermetamorfosis menjadi lima kelopak (kelopak). Jauh lebih lama dari spesies manusia, Dolar Pasir telah ada di bumi sejak 530 juta tahun yang lalu dan berkembang dengan berbagai cara.

Fakta bahwa umur mereka sangat panjang berarti hewan ini mudah beradaptasi, tahan lama, dan menakjubkan. Manusia dapat mempelajari evolusinya untuk mempelajari lingkungan.

Dolar Pasir sering ditangkap dan dikumpulkan oleh orang-orang sebagai oleh-oleh

Hewan Laut Berbentuk Koin Dapat Mengkloning Diri Sendiri

(foto: 100 arah)

Saat hidup, hewan ini terlihat berwarna kemerahan, coklat, atau ungu. Ini sangat berbeda dari ketika Anda mati.

Panas matahari langsung memutihkan warna cangkangnya yang kemudian bertebaran di pantai. Rentang hidupnya bisa mencapai lebih dari 10 tahun.

Namun, kematian hewan laut ini bisa lebih cepat karena penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, menggunakan pukat, atau orang yang ditangkap di kawasan wisata sebagai oleh-oleh.

Beberapa orang tertarik untuk mengoleksinya karena nilai filosofisnya dan sedikit mitosnya. ‘Bintang’ atau kelopak itu (kelopakBerujung lima ) adalah representasi dari Bintang Betlehem yang menuntun orang bijak menuju perdamaian.