Seiring berjalannya waktu, fenomena kecantikan pun berubah. Kecantikan dikatakan dinamis ini tidak pernah konstan. Misalnya, abad ke-20 mulai tren fenomena keindahan sulam alis dan bibir. Atau volume alis tebal dan bibir dikatakan lebih indah.
Fenomena ini mencakup indahnya perspektif setiap budaya, perawatan tubuh yang sedang hits, hingga tren berbahaya.
Memang sejak dulu manusia tidak pernah puas, selalu melakukan inovasi untuk menunjang penampilan.
Berikut 10 fenomena kecantikan teraneh di dunia yang membuat orang geleng-geleng kepala.
Baca juga: Imut banget, 10 Potret Imut Kucing Plastik Ini Bikin Kamu Tertawa
Daftar isi
1. Alis menghubungkan masyarakat Yunani
(foto: instagram/addie_of_makeup)
Sejak zaman dahulu, orang Yunani telah menganggap alis sebagai bagian penting untuk mempercantik wajah. Alis tebal memang terlihat menawan, namun berbeda dengan budaya Yunani yang membuat alis menyatu.
Seperti dilansir dalam laporan New York Times, alis yang menghubungkan ini menjadi simbol kecantikan dan kecerdasan wanita Yunani.
Bila tidak terlahir dengan alis yang menyatu, maka para wanita ini akan menyambungkannya sendiri. Beberapa benda alam yang digunakan seperti getah pohon, bulu kambing, hingga bedak hitam.
2. Menarik bulu mata selama Renaissance
(foto: instagram/tsaijiegrace)
Saat ini, setiap orang mendambakan bulu mata yang panjang, tebal dan keriting. Jadi, jangan heran dengan munculnya berbagai produk bulu mata palsu dan maskara. Ternyata berbeda selama Abad Pertengahan atau Renaissance.
Saat itu, perspektif kecantikan wanita dilihat dari alis dan mata yang bersih dari bulu. Jadi, wanita tanpa alis dan bulu mata dianggap seksi dan cantik.
Untuk mendapatkan kecantikan yang maksimal, mereka tak segan-segan mencukur bulu alis dan bulu matanya.
3. Gigi hitam di Jepang
(foto: instagram/_beautyhistory)
Sekarang orang berlomba-lomba untuk membuat giginya lebih putih karena ketika tersenyum akan terlihat lebih menarik. Faktanya, gigi putih dianggap jelek di Jepang dari tahun 1868 hingga 1912.
Faktanya, orang Jepang yang hidup pada zaman Meiji lebih menyukai gigi berwarna hitam. Fenomena gigi menghitam ini dijuluki sebagai Ohaguro.
Teknik menghitamkan gigi dilakukan oleh semua wanita Jepang. Caranya dengan meminum pewarna hitam yang terbuat dari campuran kayu manis, rempah-rempah, dan zat besi.
Para wanita akan melakukan penghitaman gigi setelah upacara pernikahan. Tren gigi hitam ini juga merupakan budaya kepatuhan seorang istri kepada suaminya.
4. Pembuluh darah terlihat jelas
(foto: instagram/luluxee_)
Mungkin orang zaman sekarang merasa ngeri ketika pembuluh darah di tubuh terlihat jelas.
Pasalnya, hal itu menandakan kondisi kesehatan yang kurang baik untuk varises. Berbeda dengan era pra-revolusioner Prancis, tren saat ini adalah menampilkan payudara wanita.
Masyarakat Prancis juga menganggap kulit putih pucat sebagai simbol kecantikan. Hal ini menunjukkan statusnya sebagai orang kaya yang jarang keluar rumah.
Sayangnya kulit putih pucat menampilkan pembuluh darah yang berwarna kebiruan. Untuk penampilan maksimal, wanita Prancis tak segan-segan menggambar garis biru di dadanya.
5. Tren kaki kecil orang Tionghoa
(foto: instagram/hkmlife)
Bagi orang Tionghoa yang hidup pada abad ke-10, mereka menyukai kaki wanita yang kecil. Fenomena ini melambangkan kehalusan seorang wanita.
Karena itu, sejak kecil orang tua mengikat kaki anak perempuannya agar tidak tumbuh dewasa.
Proses penyusutan ini ternyata sangat menyiksa. Bayangkan saja, kaki anak harus direndam air panas, diikat dan di pakai sepatu. Akibatnya, banyak kaki anak perempuan yang terinfeksi.
Baca juga: 10 Meme WikiHow Dijamin Bikin Gak Tahan Ketawa
6. Pinggang kecil di tahun 90-an
(foto: instagram/legalbeauty.hu)
Banyak wanita kini mendambakan pinggang yang ramping karena dianggap seksi. Fenomena ini sudah ada sejak tahun 1900-an, masyarakat Barat lebih menyukai bentuk tubuh wanita seperti jam pasir.
Kecantikan ideal saat itu adalah pinggang yang sangat kecil, dada yang bervolume, dan pinggul yang lebar. Untuk mendapatkan penampilan seperti ini, wanita menyiasatinya dengan menggunakan korset super ketat.
Risiko kesehatan yang harus diperoleh adalah kesulitan bernapas, kerusakan paru-paru dan jantung, serta kesulitan berpindah tempat.
7. Kotoran buaya mengencangkan tubuh
(foto: instagram/sami_the_anti_travel)
Sejak zaman dahulu, perawatan anti penuaan atau pengencangan kulit sangat diminati.
Sama seperti wanita dari Roma dan Yunani yang berlomba-lomba mengencangkan tubuh dengan memanfaatkan kotoran buaya.
Cukup menjijikan, apalagi bau kotoran yang menyengat ini dimanfaatkan sebagai masker dan lulur mandi.
8. Betis besar di abad pertengahan
(foto: instagram/_deadlift_gym)
Fenomena kecantikan tidak hanya dialami oleh wanita. Bagi pria yang hidup di Abad Pertengahan terobsesi dengan bentuk anak sapi yang besar.
Jadi, betis berotot ini menjadi simbol kejantanan dan keberanian. Untuk pria yang tidak memiliki betis seperti ini, mereka akan menambahkan bantalan pada kaus kaki agar terlihat lebih besar.
9. Tetes mata untuk melebarkan pupil
(foto: instagram/conniepuce)
Ada juga fenomena pelebaran pupil mata dengan nightshade atau belladona. Tetes bekerja dengan antagonis muskarinik, memblokir reseptor di otot mata.
Sehingga bisa menyempitkan pupil hingga melebar, sayangnya cara ini berbahaya dan bisa menyebabkan kebutaan permanen.
10. Lesung pipit buatan
(foto: instagram/undertheloupe)
Lesung pipi sudah menjadi dambaan wanita sejak lama, pada tahun 1936 muncul alat Pembuat Lesung pipi buatan Isabella Gilbert.
Perangkat ini terdiri dari pegas dan dua tombol kecil untuk menekan pipi. Jika digunakan dalam setahun akan membuat lesung pipit yang diinginkan.
Itulah beberapa fenomena kecantikan yang berbeda di dunia, semua tergantung pada pandangan masyarakat, budaya, dan perkembangan zaman.
