April 26, 2024

Kamu pernah melihat adegan dalam film ketika seseorang terjebak dalam pusaran lumpur? Pusaran lumpur yang terlihat hidup juga disebut fenomena pasir hisap (quick sand).

Memang kekuatannya yang besar seperti dapat menghisap segala sesuatu di dekatnya.

Banyak orang beranggapan kalau pasir hisap adalah sesuatu yang berbahaya. Kejadiannya bisa muncul di perairan seperti pantai, tepi sungai, atau rawa-rawa.

Karena dianggap bahaya seperti yang digambarkan dalam film, orang-orang pun takut tergelincir sampai tidak bisa keluar lagi.

Baca juga : Kisah Raja Sejong, Sosok yang Berjasa di Balik Penciptaan Aksara Hangul

Orang yang tergelincir ke pasir hisap sulit untuk bergerak maju atau mundur

Fenomena Pasir Hisap, Peristiwa Alam yang Dianggap Bisa Tenggelamkan Manusia

(foto: liverpoolecho)

Pasir hisap adalah sebuah mekanisme yang unik di alam. Selain di wilayah pantai, tepian sungai, dan rawa-rawa, fenomena ini juga bisa muncul di belakang rumah yang berpasir dan mengandung sumber mata air.

Penggambaran fenomena ini dalam film adalah seperti momok tersendiri. Tubuh manusia dapat terseret ke sebuah lubang seperti black hole di dalam tanah.

Seperti area bahaya yang terlihat tenang, orang-orang yang tergelincir masuk bisa sulit untuk bergerak maju, mundur, atau keluar.

Tahun 1692 pernah muncul pasir hisap di tanah pelabuhan Jamaika karena gempa. Akibatnya, sepertiga wilayah kota pun hilang dan 2000 jiwa tewas.

Ada juga danau di selatan Inggris yang tampak tenang dan teluk kecil di Alaska yang begitu indah tapi bahaya.

Gambaran pasir hisap dalam film-film tidak sepenuhnya benar

Fenomena Pasir Hisap, Peristiwa Alam yang Dianggap Bisa Tenggelamkan Manusia

(foto: survivalfreedom)

Sebagian besar penduduk dunia sebenarnya jarang menjumpainya secara langsung. Apalagi mengalami sendiri terperosok dan terhisap dalam pasir.

Kesan orang-orang terhadap fenomena ini kebanyakan hanya berasal dari acara televisi. Seberapa bahayanya pasir hisap? Belum ada yang mengetahui kadar bahayanya dengan akurat.

Sampai suatu hari Daniel Bonn, ilmuwan Universitas Amsterdam melakukan pengamatan pada komposisi pasir hisap di sebuah perairan pantai Belanda.

Bonn juga  menganalisis dengan teliti film-film yang menampilkan pasir yang menelan tubuh manusia. Didapati fakta bahwa gambaran dalam film-film tidak sepenuhnya benar.

Sekitar tahun 2000-an ke atas, fenomena ini tidak lagi jadi tren di film dan acara televisi. Benar bahwa orang yang masuk ke pasir hisap pada umumnya susah bergerak.

Karena kepadatan pasir merekat ke anggota bagian bawah badan, lalu terbentuklah tekanan besar dalam tubuh, yang menjadikan tubuh makin lemas.

Baca juga : Kim Il-sung, Kakek Kim Jong-un Pendiri Korea Utara

Ada korban meninggal tenggelam di pasir hisap karena tidak sempat tertolong

Fenomena Pasir Hisap, Peristiwa Alam yang Dianggap Bisa Tenggelamkan Manusia

(foto: thepawprint)

Ada salah satu korban di Amerika Serikat pada tahun 2015, seseorang paruh baya ditemukan di sungai San Antonio, Florida.

Wajahnya menelungkup ke pasir hisap seperti sudah berhari-hari terjebak sampai tewas. Namun setelah dilakukan penelitian, kematian korban ternyata bukan karena pasir hisapnya.

Dilansir oleh Telegraph, korban habis jalan-jalan ke tepi pantai saat matahari terbenam, kemudian terjebak dalam lumpur karena hari mulai gelap.

Ditambah si korban sedang sendirian, dan tidak ada orang yang mendengarkan teriakannya yang meminta tolong. Bisa jadi korban kesulitan bernapas akibat wajahnya tertutup dengan pasir.

Sebaiknya tetap tenang kalau suatu saat terjebak di pasir hisap

  Peristiwa Alam yang Dianggap Bisa Tenggelamkan Manusia

(foto: backpaper)

Fenomena ini yang awalnya digambarkan berbahaya tidak membunuh, tapi tentunya orang yang terjebak ke dalamnya secara reflek ingin secepatnya bisa keluar.

Apa yang harus dilakukan saat mulai terperangkap dan tidak mau tenggelam? Satu hal yang seharusnya dilakukan ialah hindari sikap panik.

Usahakan tetap tenang walau pasir yang pekat di bagian bawah sedikit sekali kandungan airnya jadi sulit melepaskan kaki.

Coba bersandar dan mulai luruskan punggung layaknya sedang di kolam renang dan menggoyang-goyangkan kaki. Bagian atas tubuh juga berfungsi untuk penyeimbang.

Yang tidak boleh dilakukan adalah menarik keluar seseorang yang jatuh, karena itu berisiko untuk tulangnya.