April 26, 2024

Setiap manusia di dunia ini terlahir polos dan tidak mengetahui apa-apa, maka Allah memberikan berbagai macam ilmu agar manusia bersyukur.

Menuntut ilmu juga wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.

Di antara berbagai macam ilmu yang ada di dunia ini, umat Islam meyakini adanya ladunni ilmu atau ilmu yang dimiliki oleh seseorang tanpa harus melalui proses belajar.

Ada beberapa pengertian tentang ilmu khusus ini karena ilmu itu dari Allah dan diberikan langsung kepada manusia.

Baca juga: Kisah Nabi Sya’ya, Penasehat Raja Bijaksana yang Ditindas Rakyatnya

Termasuk dalam tingkatan ilmu rahasia dan diberikan kepada para nabi

Kenali Ilmu Ladunni, Allah turunkan langsung ke hati manusia

(foto: pixabay)

Ibnu Arabi, seorang filosof Arab terkenal telah membagi ilmu menjadi tiga tingkatan, yaitu; ilmu akal, ilmu materi, dan ilmu rahasia.

Ilmu akal adalah setiap ilmu yang diperoleh dengan percobaan dan kebenarannya dapat dibuktikan melalui bukti empiris.

Ilmu seperti ini bisa didapatkan oleh siapa saja tergantung seberapa rajin mereka belajar. Pengetahuan tentang hal-hal adalah pengetahuan yang tidak dapat diperoleh selain dengan pengalaman langsung, seperti pengetahuan tentang pahitnya tumbuh-tumbuhan, manisnya madu, dinginnya salju, dan kenikmatan ibadah yang khusyuk.

Pengetahuan ini membutuhkan ‘persyaratan khusus’ berupa ketekunan atau kesucian batin. Pengetahuan rahasia adalah pengetahuan yang berada di atas atau di luar jangkauan akal manusia biasa.

Itulah ilmu yang diistilahkan dengan ilmu yang dihembuskan langsung ke dalam hati dari Tuhan kepada manusia. Ilmu ladunni termasuk tingkatan ketiga dan hanya diberikan kepada para nabi dan waliyullah.

Ilmunya yang ada di jiwa manusia berasal dari Allah tanpa perantara

Kenali Ilmu Ladunni, Allah turunkan langsung ke hati manusia

(foto: pixabay)

Ibn ‘Ajibah pada kitab tafsir Al-Bahr al-Madid juga menjelaskan bahwa ‘Ilmu al-Ladunni adalah ilmu yang mengalir ke dalam hati seseorang tanpa harus dipupuk dan tanpa dipelajari.

Imam Al Gazali dalam kitab Majmu’at Rasa’il dan Risalah Al-Ladunniyah menambahkan bahwa pengetahuan khusus ini ditemukan dalam jiwa Allah tanpa perantara.

Banyak definisi ilmu ladunni yang diberikan oleh para ulama, namun secara umum kriteria ilmu ladunni memiliki kriteria yang sama.

Bahwa ilmu yang satu ini bukanlah ilmu manusia (pengetahuan manusia) yang dapat dipahami semua orang.

Dilihat dari bahasanya, ilmu ladunni berasal dari kata ladun yang berarti ‘di’ atau ‘di samping’, sedangkan menurut istilah, artinya adalah ilmu ‘dari pihak kita’ (ladunna ilman).

Penjelasan yang disepakati sebagian besar ulama adalah ilmu yang ada atau tertanam dalam jiwa manusia dan berasal dari Allah SWT tanpa melalui proses pembelajaran terlebih dahulu.

Al-Qur’an menyebutkan adanya ilmu yang langsung diajarkan oleh Allah SWT.

Kepada siapa Kami telah memberikan rahmat dari hadirat Kami, dan kepada siapa Kami telah mengajarkan ilmu dari hadirat Kami“. (QS Al-Kahfi: 65)

Baca juga: Asal Usul Mujair, Ikan Favorit Sejak Zaman Kolonial Belanda

Sering dikaitkan dengan energi batin atau kekuatan gaib tertentu

Mengetahui Kecerdasan Rahasia, Tuhan Turunkan Langsung Ke Hati Manusia

(foto: pixabay)

Meskipun definisi tersebut telah disepakati, masih banyak orang yang belum memahaminya.

Akibatnya, banyak yang kemudian melakukan kebohongan, penyimpangan, atau sesuatu yang salah. Ada juga yang mengaitkan ilmu laduni dengan energi batin yang menjadikan manusia lebih sakti.

Bahkan lebih banyak lagi orang yang dengan mudah mengaku memiliki ilmu ladunni yang ilmunya diberikan langsung oleh Tuhan sejak lahir.

Mungkin dengan ilmu ini dia bisa belajar banyak hal dengan cepat dan mendapatkan kekayaan yang luar biasa.

Bagaimana dengan sesuatu yang seperti ini? Memang ada ilmu yang membantu manusia untuk memahami sesuatu dengan cepat, tetapi ini adalah ilmu yang berbeda dan tidak dapat diperoleh dengan belajar.

Tentunya ilmu yang dipelajari membuat manusia semakin dekat dengan Tuhan

Mengetahui Kecerdasan Rahasia, Tuhan Turunkan Langsung Ke Hati Manusia

(foto: pixabay)

Tidak sedikit kalangan sufi yang meyakini adanya ilmu ladunni yang dikaitkan dengan kekuatan gaib atau kesaktian.

Meski para ulama cenderung tidak mempercayainya karena dianggap tidak rasional bagi manusia biasa. Itulah sebabnya ilmu ladunni tidak termasuk dalam kelas ilmu akademik.

Apapun itu, pada dasarnya pemahaman suatu ilmu diperoleh setiap orang melalui keadaan pikiran yang tenang.nafsu al-muthma’innah) dan kesalehan. Tentu semua itu hanya terjadi jika Tuhan berkehendak.

Untuk meningkatkan ketakwaan, umat Islam harus mau belajar dan menuntut ilmu yang bermanfaat. Dengan demikian, ilmu yang dipelajari dapat membantu mendekatkan diri kepada Allah.