Mei 1, 2024

Kisah-kisah dari dunia gaib sepertinya selalu memiliki sisi menarik untuk disimak.

Misal, misteri peristiwa alam yang belum terungkap sepenuhnya. Bagaimana jika misalnya sesuatu yang ajaib adalah kota?

Kota Saranjana merupakan salah satu tempat yang disebut-sebut sebagai kota ilmu gaib. Belum diketahui secara pasti dari mana cerita tentang kota Saranjana itu berasal.

Selain keberadaannya terkait dengan ilmu gaib, ternyata juga ada upaya untuk mengungkapnya dari sudut pandang ilmiah.

Baca juga: Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama yang Diciptakan di Bumi

Kota ini digambarkan sebagai peradaban yang cukup maju dan dihuni oleh jin

Misteri Saranjana, Kota Gaib di Kalimantan yang Belum Terpecahkan

(foto: pixabay)

Kota Saranjana sering disebut sebagai kota magis di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Keberadaannya memang berada di antara mitos dan fakta.

Bagi yang berasal dari Kabupaten Kotabaru mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Saranjana.

Selama ini, cerita yang beredar di masyarakat dibumbui dengan spekulasi. Dari mulut ke mulut, dikatakan bahwa Kota Saranjana tidak lain adalah sebuah peradaban yang dihuni oleh jin.

Dikatakan bahwa kota yang berada di ‘alam lain’ itu maju dan jalannya lebar. Ada juga bangunan dan rumah mewah dengan pagar tinggi.

Dengan sistem pemerintahan, masyarakatnya menarik dan juga beragama.

Ada cerita yang beredar tentang pesanan alat berat yang tidak ada penerimanya

Misteri Saranjana, Kota Gaib di Kalimantan yang Belum Terpecahkan

(foto: pixabay)

Yang membuat Kota Saranjana menjadi legenda adalah karena kejadian-kejadian aneh yang beredar. Salah satu cerita yang sering terdengar di masyarakat adalah tentang pemesanan alat berat.

Konon pada tahun 1980-an pemerintah dan masyarakat dihebohkan dengan datangnya beberapa alat berat dari Jakarta. Nilai pesanan alat berat saat itu cukup mahal.

Anehnya, alat berat itu dipesan atas nama orang yang beralamat di Kota Saranjana. Pesanan telah dibayar lunas, tetapi tidak ada penerima.

Memang lokasinya tidak akan ditemukan jika mencarinya di peta Indonesia versi modern.

Namun ternyata ada orang yang mencoba meneliti sejarah Kota Saranjana. Setidaknya bisa diketahui apakah itu benar-benar ada atau hanya mitos atau legenda.

Baca juga: Mengenal Rabithah Alawiyah, Organisasi Pengumpul Keturunan Nabi Muhammad

Lokasinya juga telah terdaftar dalam kamus bahasa Belanda

Misteri Saranjana, Kota Gaib di Kalimantan yang Belum Terpecahkan

(foto: gnfi)

Keberadaannya sudah disebutkan dalam kamus bahasa Belanda karya Pieter Johannes Veth, yaitu Kamus Geografis dan Statistik Hindia Belanda: Diedit menjadi Laporan Terbaru dan Terbaik (1869) yang resmi diterbitkan di Amsterdam.

Tidak hanya Saranjana atau dalam ejaan Belanda disebutkan Sarandjanaitu juga menyebutkan Pulau Laut yang tulisannya Poeleo Keras.

Sarandjana, tanjung di sisi tenggara Poeleoe Laut, pulau yang terletak di titik tenggara Kalimantan,‘ itu saja kata-kata yang ditulis oleh Pieter Johannes Veth yang artinya Sarandjana, tanjung di selatan Pulau Laut adalah sebuah pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan.

Itu bisa menjadi kota yang hilang karena erosi pantai untuk waktu yang lama

Misteri Saranjana, Kota Gaib di Kalimantan yang Belum Terpecahkan

(foto: pixabay)

Selain muncul dalam kamus, Saranjana tercatat pada peta kuno yang dibuat pada tahun 1845 oleh naturalis Jerman Salomon Muller.

Jika Kota Saranjana ada di masa lalu, pemandangan di sana sangat indah karena berbatasan dengan laut. Lokasinya yang dekat dengan laut juga membuat wilayah pesisirnya berisiko hilang akibat erosi pantai.

Selain itu, naiknya permukaan air laut dapat membentuk garis pantai baru dan menciptakan gelombang yang lebih besar.

Peristiwa alam tersebut terjadi dalam waktu yang lama, sehingga dapat menambah lapisan sedimen di sejumlah tempat dan kemudian memicu terjadinya erosi dan banjir besar.

Logika yang diterima secara teori, mungkin saja Kota Saranjana sebenarnya adalah kota yang hilang.

Namun, kisah-kisah bernuansa mistis mungkin juga terus diceritakan untuk menguji siapa saja yang masih ingin mengetahui kebenarannya.