Cina adalah negara terpadat di dunia. Meski penduduknya banyak, ternyata masih ada kawasan yang tidak berpenghuni. Akibatnya, tempat tanpa penduduk dianggap sebagai kota iblis.
Kota iblis yang terkenal adalah Moguicheng atau biasa dikenal dengan Kota Setan.
Dikatakan bahwa setiap kali seseorang datang, Moguicheng menyapa dengan suara yang tidak ada di tempat lain. Beberapa pelancong menyebutnya tangisan monster atau serigala.
Di balik misteri yang melingkupinya, ada beberapa fakta tentang kondisi alam yang telah terbentuk jutaan tahun.
Baca juga: Yusman Roy, Pelaku Sholat Bahasa Indonesia Yang Bikin Kaget Masyarakat
Pilar batu istana tanpa tuan memberi kesan seram
(foto: pinterest)
Terletak di pinggiran Xinjiang, Moguicheng telah lama disebut sebagai kota iblis. Pendirian tiang-tiang batu istana yang tidak berpenghuni memberikan kesan seram bagi kota ini.
Istana kuno di Moguicheng terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk. Beberapa bangunan berdiri sendiri menjadi gundukan melalui bantuan angin.
Kondisi iklim kering dan angin kencang menyebabkan pembentukan gundukan batu seperti kastil pilar tinggi di padang pasir.
Setiap orang yang mengunjunginya akan merasa terasing, juga kaget sekaligus penasaran dengan suara-suara aneh yang didengar.
Suara misterius terdengar saat melewati gedung istana kuno
(foto: kinjenktourism)
Selain misterius karena pemandangannya, Kota Moguicheng juga menyimpan fenomena suara asing. Ketika orang-orang berjalan di sekitar istana batu pada siang hari ketika angin sepoi-sepoi, mereka mendengar suara lonceng atau gitar yang dipetik.
Berbeda jika terjadi badai. Debu yang beterbangan membuat langit menjadi sangat gelap.
Beberapa suara aneh akan segera terdengar, mulai dari tangisan bayi, auman harimau, rengekan manusia seperti sekarat, atau hewan yang disembelih.
Semua suara bercampur menjadi satu dengan teriakan kemarahan yang terdengar jauh, tidak peduli dari mana sumbernya.
Baca juga: Mengenal Kaviar, Makanan dari Telur Ikan yang Harganya Semahal Berlian
Awalnya bukan kota iblis, melainkan danau air tawar yang menjadi habitat makhluk purba
(foto: pinterest)
Moguicheng di zaman kuno disebut Wuerhe yang berarti ‘tempat memasang jebakan’. Diberi nama seperti itu karena orang Mongol biasanya datang dengan jebakan untuk berburu.
Cekungan Wuerhe membentang sejauh 20 km dari timur ke barat, dan 10 km dari utara ke selatan. Cekungan ini juga dikenal sebagai zamrud karena bunganya yang berwarna-warni, pepohonan yang hijau, dan pemandangan yang indah.
Semua cerita seram sebenarnya adalah mitos dan rahasia yang belum terpecahkan secara ilmiah. Rumor mengatakan bahwa orang yang berniat untuk meneliti daerah ini lebih dalam akan jatuh sakit dan mati dengan cepat.
Yang diketahui hanyalah fakta bahwa Moguicheng sudah berusia 100 juta tahun. Awalnya bukan kota iblis, melainkan sebuah danau air tawar yang memiliki tumbuhan lebat dan hewan purba, seperti Wuerhe Stegosaurus, Plesiosaurus, Dinosaurus, dan Junggar Pterosaurus.
Belakangan, rumput itu hilang. Hanya ada tanah dan pasir di sekitarnya.
Menjadi tempat wisata anti mainstream bagi orang yang punya nyali
(foto: visitourchina)
Di balik semua cerita seramnya, Moguicheng menjadi tempat wisata anti mainstream bagi orang-orang yang punya nyali besar.
Di area gurun Moguicheng, terdapat bebatuan berwarna biru, merah, oranye, dan putih.
Daya tarik utama kawasan Moguicheng bukan terletak pada keindahan alamnya, melainkan pada pengungkapan suasananya.
Suasana gelap dengan pasir dan bebatuan yang seolah beterbangan memberikan sensasi tersendiri. Apalagi bayangan aneh gundukan istana. Teror dan ketakutan sangat terasa di dalamnya.
Traveler yang menantang adrenalin dengan cara yang tidak biasa, justru akan memiliki kesenangan tersendiri dengan berwisata di Moguicheng. Bagaimana menurutmu? Apakah Anda penasaran untuk melihatnya secara langsung suatu hari nanti?
