April 30, 2024

Nama Marie Curie menjadi sosok wanita cerdas yang dikenal dengan penemuan zat-zat radioaktif.

Bukan ilmuwan biasa, ia adalah perempuan pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan Nobel meskipun sempat mengalami diskriminasi gender.

Minatnya pada sains sudah terlihat sejak kecil, yaitu pada saat masih tinggal di Polandia dan masih bernama Manya Sklodowska.

Setelah pindah ke Perancis untuk kuliah dan menikah dengan Pierre Curie, saat itu ia mulai dikenal dengan Marie Curie.

Kecintaannya pada sains sudah tidak diragukan lagi. Ia bahkan sering mengantongi Radium atau Polonium di jasnya, meski ternyata kebiasaannya sangat mengancam kesehatan.

Baca juga: Pernah Jadi Surga Dunia, Kota Kuno Baia Kini Tenggelam di Dasar Laut

Dikenal sebagai perempuan jenius yang terobsesi pada sains

Marie Curie, Ilmuwan Perempuan Pertama yang Mendapat Hadiah Nobel

(foto: thestatesman)

Dalam buku biografi Obsessive Genius: The Inner World of Marie Curie (2011), Barbara Goldsmith menyebutnya sebagai sosok ‘jenius obsesif’. Kuliah di Universitas Sorbonne Prancis, ia tidak kesepian walau hidup sendiri.

Sampai pada saatnya lulus kuliah dan bekerja di laboratorium Gabriel Lippmann, ia pun masih sendiri. Melalui kolega di laboratorium ia dipertemukan dengan Pierre Curie yang juga merupakan ilmuwan muda.

Di acara jamuan minum teh, keduanya berbincang akrab. Pierre terkejut karena melihatnya sebagai wanita pendiam tapi cerdas dan mampu berdiskusi soal sains.

Punya minat yang sama, keduanya makin dekat dan kemudian sepakat untuk berkolaborasi. Bukan hanya di laboratorium tapi juga dalam pernikahan.

Meski pada awalnya sempat ingin menolak karena alasan kewarganegaraan, tapi akhirnya ia memantapkan hati.

Justru pernikahannya dengan Pierre yang membuka banyak jalan, termasuk pada akhirnya mendapat hadiah Nobel berdua.

Bersama Pierre Curie menghasilkan beberapa penemuan

Marie Curie, Ilmuwan Perempuan Pertama yang Mendapat Hadiah Nobel

(foto: researchgate)

Sejak menikah namanya mulai dikenal dengan Marie Curie. Pada tahun 1898, ia dan sang suami tertarik untuk mengembangkan penelitian mengenai radiasi yang sebelumnya sudah dipelopori Henri Becquerel.

Saat itu berhasil didapatkan temuan bahwa radiasi asalnya dari proses peluruhan inti atom dalam kondisi tak stabil. Fenomena tersebut lantas ia beri nama dengan radioaktivitas.

Itulah momen di mana ia menemukan polonium, sebuah unsur radioaktif pertama. Nama polonium terinspirasi dari negara Polandia, negara asalnya.

Beberapa bulan setelah itu sebenarnya ia juga menemukan radium yang segera menarik perhatian Eropa. Namun ia enggan memublikasikan temuannya agar tidak disalahgunakan.