April 27, 2024

Pada tahun 1936, Berlin menjadi tuan rumah Olimpiade yang merupakan acara olahraga terbesar di dunia.

Saat itu Jerman masih di bawah kendali partai Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) dan tentunya dimotori oleh sosok Adolf Hitler.

Hitler telah lama menyebarluaskan kepada dunia bahwa Jerman, terutama Arya, adalah ras yang paling unggul. Karena itulah Hitler berambisi menjadi tuan rumah menjadi juara umum Olimpiade Berlin 1936.

Di tengah pertandingan kompetitif, Jesse Owens menjadi sorotan.

Bukan hanya karena ia merupakan atlet berprestasi yang meraih empat medali emas, tetapi juga karena latar belakang hitamnya. Jelas ini menjadi sentimen etnis yang berbeda bagi Hitler yang rasis.

Baca juga: Mengenal Alex Kawilarang, Pelopor Kopassus Yang Menemukan Harta Karun Jepang

Sebelumnya, Olimpiade Berlin diboikot

Sosok Jesse Owens, Atlet Kulit Hitam Yang Mempermalukan Hitler di Negerinya Sendiri

(foto: reddit)

Tidak diragukan lagi bahwa Olimpiade adalah tempat bertemunya negara-negara dunia. Namun tidak bagi Hitler saat itu yang sangat ingin memamerkan keunggulan bangsanya, terutama ras Arya.

Kebencian Hitler terhadap ras selain Arya ditunjukkan dengan sikap diskriminatif. Terutama kepada orang-orang Gipsy, Yahudi, dan kulit hitam.

Ada panggilan melalui koran pesta, Pengamat nasional, bahwa atlet Yahudi dilarang ikut serta dalam Olimpiade.

Jika ada Atlet Jerman yang berdarah Yahudi akan sengaja dikeluarkan meski berpotensi menjadi juara.

Sikap Jerman seperti itu menjadi sorotan dunia. Hingga beberapa negara berencana memboikot Olimpiade.

Empat medali emas diraih Jesse Owens

Sosok Jesse Owens, Atlet Kulit Hitam Yang Mempermalukan Hitler di Negerinya Sendiri

(foto: swishappeal)

Bukan hanya ajang olahraga, namun Olimpiade Berlin 1936 menjadi propaganda Nazi yang terkenal dengan politik rasisnya.

Propaganda Nazi jelas bertentangan dengan semangat Olimpiade, yang mempererat persahabatan antara bangsa-bangsa di dunia. Selain itu, ada seruan untuk pembatasan pada ras tertentu. Hingga kemudian sosok atlet Amerika bernama Jesse Owens memecahkan sejarah itu.

Jesse Owens adalah sprinter hitam yang sangat energik. Nampak tidak peduli dengan politik di Jerman, Owens yang baru berusia 22 tahun ini fokus berkompetisi. Tidak tanggung-tanggung, Orens meraih empat medali emas.

Rekor kemenangan Owens ada di sprint (lari cepat) 100 meter, lari cepat 200 meter, lari estafet 4×100 meter, dan lompat jauh. Prestasi gemilang ini membuatnya langsung tercatat sebagai atlet tersukses di Olimpiade 1936.

Tuan rumah akhirnya menjadi juara umum dengan total 33 medali emas, 26 medali perak, dan 30 medali perunggu. Namun pencapaian Owens membuat Hitler malu, yang ingin menunjukkan keunggulan ras Arya.